JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Biro Pusat Statistik (BPS) yang menyebut dan mencatat ada 9,82 persen atau sekitar 25 juta orang dari total penduduk Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan. Data tersebut menjadi acuan bagi Kementerian Sosial (Kemensos).
Penegasan tersebut diungkap oleh Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM), Andi ZA Dulung, kemarin di Jakarta. Sedangkan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) menjalin kerjasama integrasi data kemiskinan Indonesia dengan Kemensos. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik alias penerima zakat.
Menurut Andi saat ini Kemensos memiliki Basis Data Terpadu (BTD) yang berisikan data dan status kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kemudian bakal diintegrasikan dengan data mustahik yang dimiliki Baznas.
“Langkah integrasi data nasional dari Kemensos dan data mustahik Baznas, agar pelayanan pada fakir miskin dapat semakin kuat serta penyebaran bantuan bisa semakin merata,” tegas Andi.
Sedangkan Arifin menjelaskan sebagai upaya mensejahterakan mustahik, karena keduanya sepakat menjalin kerjasama penggunaan data keluarga. Baik itu dari Kemensos maupun Baznas yang tentu saja bakal digunakan untuk Program Penanggulangan Fakir Miskin. ■ RED/LAM/AYID