JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Meningkatkan kepekaan sosial pada anak didik, pihak SMAN 8 Jakarta Selatan (Jaksel) menggelar kegiatan bertajuk Tesis atau kepanjangan dari Temu Sosial Ilmiah SMAN Delapan. Kegiatan yang diprakarsai orangtua murid melalui Komite Sekolah sudah dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan ini merupakan penyelenggaraan yang ke-17.
Kepala Sekolah SMAN 8, Agusman Anwar SPd, menjelaskan kegiatan Tesis ini bermula dari keprihatinan akan minimnya nilai-nilai kehidupan sosial pada diri siswa. Sejak tahun 2001, SMAN 8 Jakarta menciptakan sebuah laboratorium sosial dan spiritual dalam bentuk kegiatan yang dinamakan Tesis. Pada tahun 2018 ini, SMA Negeri 8 Jakarta kembali menyelenggarakan Tesis yang merupakan penyelenggaraan ke-17.
“Secara teknis, sesuai dengan regulasi yang berlaku, inisiator kegiatan ini adalah orangtua siswa melalui komite SMA Negeri 8 Jakarta. Saya selaku kepala sekolah mendukung sepenuhnya penyelenggaraan kegiatan Tesis ini sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada peserta didik khususnya siswa kelas XI,” tutur Agusman pada acara penutupan Tesis, Senin (17/12).
Tesis merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari pelatihan dan bimbingan penulisan ilmiah, pengambilan sample atau data dengan cara terjun ke lapangan sekaligus melakukan bakti sosial. Dengan data yang telah didapat tersebut, kemudian diolah, dianalisa, dan disajikan dalam bentuk tulisan yang kemudian dipresentasikan di depan penguji. “Karya ilmiah ini dikerjakan secara kelompok yang beranggotakan 9 siswa,” paparnya.
Agusman menambahkan Tesis ini sudah dilakukan sejak tahun 2001. Tesis tahun 2018 ini diikuti oleh 352 siswa kelas XI terdiri dari 8 kelas jurusan IPA dan 1 kelas jurusan IPS. Tahun ini Tesis dilakukan di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Ciwidey Bandung, dan kegiatan berlangsung hingga Senin besok,” jelasnya.
Sementara itu Ketua OSIS SMAN 8 Jaksel, Timothy, menambahkan para peserta berangkat menuju lokasi pengambilan data dan bakti sosial pada Jumat (14/12) dan pulang ke sekolah pada Senin (17/12).
“Di lokasi pengambilan data dan tempat melakukan bakti sosial, para peserta tinggal di rumah-rumah warga. Jadi kami bisa belajar langsung dari mereka. Selama menginap di rumah warga, peserta wajib melakukan pekerjaan rumah tangga seperti beres-beres kamar, memebersihkan rumah, cuci baju. Kami menyambutnya dengan gembira. Ini kegiatan yang seru,” tuturnya.
Sedangkan Ketua Panitia TeSIS 2018 SMAN 8, Retno Handayani, menambahkan kegiatan ini bertujuan membangun generasi yang peka sosial. “Secara rata – rata, kemampuan berpikir anak-anak SMAN 8 di atas rata-rata. Kita ingin menyiapkan generasi mendatang yang cerdas, terampil, tangguh dan juga peka sosial,” tandasnya. ■ RED/JOKO