JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Geliat dunia hiburan malam di kawasan Mangga Besar (Mabes) Kota, Jakarta Barat, sedikit redup. Hal itu dikentarai karena jelang digelarnya pesta demokrasi serentak Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 17 April 2019 mendatang. Artinya, pelaksanaannya kurang lebih tinggal tiga bulanan lagi.
Kondisi itu sama ketika jelang Pemilu 2014 silam. Sejumlah tempat hiburan malam, pasti mengalami defisit pengunjung atau penikmatnya. Tak cuma untuk hiburan favorit sejenis diskotek. Rumah karaoke, singing hall, pub maupun live musik dangdut pun – ikutan mengalami penurunan pengunjung.
“Sebenarnya, penurunan pengunjung diakibatkan situasional. Mereka yang awalnya merasa nyaman di hari atau bulan biasa, jika masuk dua atau tiga bulan jelang Pemilu, ada rasa kekhawatiran,” ucap A Puja Rukmana, pemerhati dunia hiburan malam saat diwawancarai POSBERITAKOTA, Jumat (25/1).
Dikatakan pria yang sampai saat ini masih aktif sebagai wartawan kriminal dan hukum Ibukota tersebut, kurun waktu dua atau tiga bulan jelang Pemilu, pasti akan swepping atau operasi petugas di jalan raya. Belum lagi yang melakukan hal sama ke tempat-tempat hiburan malam di Ibukota maupun khususnya di kawasan Mabes, Kota, Jakarta Barat.
Dari pemantauan di lapangan sepekan belakangan ini, baik sejumlah diskotek yang masih beroperasi maupun berbagai tempat hiburan sejenis, terjadi penurunan pengunjung. Meski pada malam libur Sabtu atau Minggu. Pengunjung memang sepertinya tak mau ambil risiko.
Jika sudah memasuki masa kampaye terbuka, penurunan dratis pengunjung pun bakal terlihat. Kalangan pengusaha dan manajer tempat hiburan di kawasan Mabes, Kota, memberikan isyarat tersebut. Kendati mereka memancing dengan harga promo yang ada diskon untuk minuman, tetap saja bukan cara efektif.
“Pengunjung datang cuma kepengen aman dan nyaman. Makanya, mereka memilih ngerem-ngerem, agar tak keluyuran di masa-masa kampanye atau jelang pelaksanaan hari H Pemilu nanti,’ papar Awi, manajer pub NP di kawasan Jalan Labu, Jakarta Barat.
Pernyataan serupa datang dari S Parman, manajer live dangdut Idola yang berlokasi di Mangga Besar 8. Ia bilang biasanya bakal ada penurunan pengunjung sampai 50 persen. Mereka tak mau ambil risiko, jika jelang Pemilu justru berada di tempat hiburan malam.
“Biasa, setiap Tahun Politik, selalu terjadi seperti ini. Para pengunjung yang sudah jadi langganan di sini, memilih tiarap lebih dulu. Nah, seminggu pasca Pemilu, baru ramai lagi,” tegas S Parman yang sudah ada 30 tahun menangani tempat hiburan live dangdut di Ibukota tersebut.
Rere (35), perempuan massage (pemijat), blak-blakan jika sepekan dua pekan belakangan kehilangan pelanggan. Alasannya, karena mengaku tak aman dan nyaman, jika sudah menjelang Pemilu. Karena itu, penghasilannya pun, bisa turun sampai 50 persen.
“Di Berlian Pub & Massage sini, sebulan lalu masih ramai pengunjung. Sekarang sudah mulai sepi. Ya, ada penurunan sampai 50 persen,” tutur wanita cantik dan seksi serta berkacamata plus itu lagi.
Karenanya, mereka berharap agar Pemilu 2019 segera berlalu. Bahkan mendoakan bisa berjalan lancar, aman dan tertib. Para pengusaha hiburan pun menuturkan tak masalah jika harus ‘tiarap’ sejenak. ■ RED/AGUS SANTOSA