JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dalam upaya mendukung pemberantasan sarang nyamuk, seluruh Taman Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta Timur, dibersihkan petugas. Dalam kegiatan yang digelar di 30 lokasi tersebut, petugas mengangkut sekitar 450 vas bunga yang rawan dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk.
Kegiatan tersebut digelar uku Dinas Kehutanan (Sudinhut) Jakarta Timur dalam rangka turut mendukung pemberantasan wabah demam berdarah dengue (DBD) yang terus meningkat. “Dari hasil pembersihan dalam dua hari terakhir di 30 lokasi TPU ini kami berhasil mengumpulkan 450 vas bunga,” ujar Kasudin Kehutanan Jakarta Timur, Romi Sidharta, Jumat (1/2).
Menurutnya keberadaan vas kembang yang ditinggalkan peziarah di kuburan rawan jadi sarang nyamuk. “Karena vas tersebut diisi air, sehingga banyak nyamuk bersarang. Oleh karena itu, seluruh vas tersebut kami amankan setelah airnya dibuang,” ujar Romi sambil mengimbau warga jika meninggalkan vas bunga di kuburan sebaiknya kepala vas ditutup rapat supaya nyamuk tidak bisa masuk untuk bertelur.
Berdasarkan temuan di lapangan, nyamuk Aedes aegypti yang dikenal sebagai penular penyakit DBD, banyak ditemukan di media air bersih, termasuk air di dalam vas kembang. Untuk itulah Romi mengharapkan agar warga lebih bijak saat melakukan ziarah kubur.
Kalaupun tidak ditutup rapat, sebenarnya untuk mencegah nyamuk bertelur di dalam vas bisa dilakukan dengan cara menebar garam pada air tersebut. Karena nyamuk tidak mau bertelur di air asin. Keberadaan garam, selain membuat nyamuk tak mau bertelur sekaligus juga bikin kembang di dalam vas tersebut.
Kembang di dalam vas, umumnya berupa berupa tangkai tanpa akar, sehingga kembang bisa bertahan segar selama beberapa hari jika ada airnya. Apalago kalau ditambah garam, maka kembang bisa lebih awet lagi. ■ RED/JOKO