Pemprov & BI Sedang Hitung Tarif, MRT Jakarta Siap Beroperasi Maret 2019

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan tarif tiket MRT Jakarta yang sebentar lagi siap dioperasikan. Menurutnya, besaran tarif penumpang kereta modern yang panjang rutenya 16 kilometer sedang dihitung seksama bersama Bank Indonesia (BI).

Menurutnya, penghitungan semua sudah selesai sebetulnya. “Namun kami juga lakukan kerja sama dengan BI. Kalau tidak salah, sekarang sedang pengujian dengan BI, untuk kita bisa menggunakan tarif tiketnya yang telah ditentukan banyak pihak,” kata Anies Baswedan di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (1/2).

Anies juga menambahkan perhitungan tiket diterapkan sudah menjadi tarif yang terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya yang ada di Jakarta, seperti light rail transit (LRT) dan Transjakarta.

Jadi, kalau MRT sudah menyambung dengan jaringan LRT maupun busway, maka tarif masih berlaku seperti itu, tidak perlu dihitung ulang. Penentuan tarif MRT tidak hanya berdasarkan kepada subsidi yang diberikan kepada MRT. Selain itu, juga tidak didasarkan pada pemberian anggaran kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO).

Ke depan Anies Baswedan tidak ingin memberikan anggaran PSO per moda transportasi, melainkan satu PSO untuk seluruh moda transportasi publik yang dikelola Pemprov DKI. Pengumuman tarif MRT Jakarta ditargetkan pada pertengahan atau akhir Februari.

“Nilainya nanti kita umumkan Februari. Mungkin pertengahan atau akhir,” ucap Anies Baswedan yang sudah beberapa kali melakukan uji coba MRT. Adapun pada bulan Maret, MRT fase pertama jurusan Bundaran HI – Lebak Bulus akan diuji coba kepada masyarakat umum.

Di tempat terpisah, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan Gubernur DKI soal tarif, sebab yang berwenang menentukan tarif adalah Gubernur.

“Kita lagi menunggu, sudah tahap final. Februari akan diumumkan. Kita sih berharap tidak jauh dari usulan yang telah diajukan, yaitu Rp 8.500 per 10 kilometer,” kata William Sabandar.

Namun menurut sejumlah sumber, tarif yang diusulkan pihak MRT sendiri terlalu mahal. Untuk rute sepanjang 16 kilometer sekitar Rp 12 ribu. Adapun bocorannya, Gubernur Anies akan menetapkan tarif tersebut sebesar Rp 8.500.

Tarifnya sengaja dibuat murah karena untuk menarik minat masyarakat pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke moda transportasi umum. ■ RED/JOKO

Related posts

Temani Ribuan Warga Jakarta, HERU BUDI ‘Nobar’ Semifinal Indonesia versus Uzbekistan di Lapangan Banteng

Apresiasi Pegawai Atas Dedikasinya, PJ HERU BUDI Sangat Berharap ke ASN Purnabakti Tetap Bermanfaat bagi Lingkungan Sekitar

Program KJP Tak Ada Lagi, KOMISI E DPRD DKI Godok Wacana Seluruh Sekolah di Jakarta Gratis