Ada Kebocoran Cekdam, BNPB Sebut Lubang Misterius di Sungai Sleman Sudah Bisa Diatasi

YOGYAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa lubang misterius yang muncul di sungai Sleman, Yogyakarta, sudah bisa diatasi atau tertangani.

“Saat ini sudah bisa diatasi atau tertangani. Air yang masuk ke dalam tanah di saluran irigasi atau sungai, disebabkan adanya kebocoran di cekdam tua di Sleman. Bukan karena sinkhole. Sebab, bukan daerah karts. Adanya lubang bocor di sisi cekdam, menyebabkan aliran lewat lubang tersebut,” jelas Sutopo melalui akun Twitternya, @Sutopo_PN, seperti dikutip pada Selasa (12/2) pagi ini.

Lubang misterius tersebut, sebelumnya sempat viral. Hal itu disebabkan, karena air sungai biasanya mengalir horizontal ke tempat yang lebih rendah. Ini mengalir vertikal dan masuk ke dalam tanah. Ini terjadi di Desa Babadan, Kulon Pasar Giri Rejo Selomartani Sleman. Kemungkinan adanya lubang bawah tanah di sisi bendungan menyebabkan air masuk ke lubang tersebut.

Ditambahkan Sutopo, aliran air di sungai pada umumnya mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah sesuai dengan bentuk sungainya. Namun di Babadan, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada aliran sungai yang dianggap tak lazim.

Untuk aliran air yang dianggap aneh itu pun, terekam kamera dan videonya menjadi viral di media sosial. Berdasarkan video yang diunggah Sutopo, tampak aliran air tak mengikuti bentuk tubuh sungai. Aliran air itu justru tampak menghujam ke bawah seakan-akan ada ruangan di bawah sungai.

Dalam keterangannya, Sutopo kembali menyebutkan bahwa aliran air di salah satu sungai di Sleman yang viral itu memang aneh. “Air sungai biasanya mengalir horizontal ke tempat yang lebih rendah. Ini mengalir vertikal dan masuk ke dalam tanah,” papar pria 49 tahun tersebut.

Karena itu pula, Sutopo menduga ada lubang bawah tanah yang menyebabkan air menghujam ke bawah. “Kemungkinan adanya lubang bawah tanah, di sisi bendungan menyebabkan air masuk ke lubang itu,” pungkasnya. ■ RED/GEHAES BST/ GOES

Related posts

Berdasarkan Survei Biaya Hidup dari BPS, SAID IQBAL Sebut Idealnya Upah Buruh di Jakarta Sentuh Rp 7 Juta Per Bulan

Lewat Ajang ‘World Water Forum ke-10’ pada 18-25 Mei di Bali, INDONESIA Dorong Pembentukan Global Water Fun

Fenomena Urban, WARUNG MADURA & Pembangunan Entrepreneurship di Indonesia