JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Proyek normalisasi Sungai Ciliwung di DKI Jakarta terkendala masalah pembebasan lahan lahan. Oleh karena itu, Pemprov DKI diharapkan lebih serius menjalankan tugasnya sebagai penyedia lahan, sedangkan pemerintah pusat bertugas membangun fisiknya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah berharap pembebasan lahan untuk melanjutkan program normalisasi. “Pemprov DKI pada tahun 2018 baru berhasil membebaskan lahan sekitar 4 hektar untuk normalisasi pada 2018. Adapun total lahan yang yang harus dibebaskan masih sangat banyak,” ujar Bambang di Jakarta, Jumat (5/4).
Menurutnya pekerjaan normalisasi baru mencapai 19 km panjang sungai dari rencana 34 km. “Sisanya yang 15 km masih terhambat karena masalah pembebasan lahan,” papar Bambang. Ia menambahkan pihaknya sangat siap untuk melanjutkan program normalisasi untuk memulihkan fungsi sungai agar mampu menampung debit hujan.
“Kalau proyek normalisasi ini bisa tuntas, maka akan sangat efektif mengurangi banjir d Ook Jakarta karena banyaknya kawasan yang dialiri Sungai Ciliwung,” tambahnya. Pada saat ini saja, program normalisasi sudah terasa manfaatnya di beberapa tempat yang biasa langganan banjir menjadi aman.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI, Yusmada mengatakan pihaknya siap melanjutkan pembebasan lahan. “Pada tahun ini kami bakal membebaskan lahan di Ciliwung dan Pesanggrahan,” kata Yusmada yang merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas ( Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
“Kami siap untuk melanjutkan program normalisasi untuk memulihkan fungsi sungai agar mampu menampung debit hujan,” sambungnya. ■ RED/JOKO/G