JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar acara ‘Fashion Show on Train’, memamerkan keindahan kain batik dari pengrajin binaannya. Adapun yang diperagakan sejumlah peragawati adalah batik dari Tuban, Jawa Timur dan tenun dari Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) di dalam perjalanan kereta antara Stasiun Sudirman, Jakpus dan Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (2/5).
Kain yang dikenakan para model ini merupakan mahakarya para mustahik (penerima manfaat zakat) binaan Rumah Batik dan Tenun Indonesia, yang merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi BAZNAS.
“Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama antara BAZNAS dengan PT Railink, pengelola Kereta Bandara,” kata Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo. Rangkaian acara fashion show dimulai dari Stasiun BNI City, Jakarta hingga Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Bambang mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk menggugah semangat masyarakat memulai ibadah di Bulan Suci Ramadan 1440 H menggunakan hasil program pemberdayaan zakat.
“BAZNAS memberdayakan ibu-ibu mustahik di Tuban dan NTT melalui program Rumah Batik dan Tenun Indonesia. Awalnya mereka ini adalah buruh dan ibu rumah tangga yang belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, karena kurangnya pengetahuan dan modal,” katanya.
Ia juga menambahkan tentang kain-kain yang diproduksi ibu-ibu ini menerapkan konsep ramah lingkungan dengan prinsip eco-fashion, memanfaatkan bahan-bahan dari alam. Mahakarya ini tentu menjadi kebanggaan karena juga sebagai cara melestarikan budaya Indonesia.
Dijelaskan Bambang dengan dipamerkannya kain hasil karya para mustahik di acara fashiow show seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan semangat para ibu-ibu dalam memproduksinya.
“Acara fashion show untuk menampilkan karya mustahik ini sebagai cara meningkatkan produksi kain dan mengenalkan kepada masyarakat lebih luas. BAZNAS berharap, para mustahik pengrajin kain ini dapat meningkatkan kemandirian, perekonomian dan kesejahteraan tercapai,” katanya.
Kain Batik Tuban dan Tenun Ende ini beberapa kali telah dipamerkan dalam berbagai acara, seperti Eco Fashion Week 2018, Puteri Kartini 2019, dan acara Fashion Show di mal-mal di daerah perkotaan. Tujuannya agar para pengrajin menemukan jaringan pasar sehingga usaha bisa maju. ■ RED/JOKO