SURABAYA (POSBERITAKOTA) – Ada yang menarik dari Gedung Negara Grahadi saat ini, dahulu gedung yang merupakan bangunan peninggalan kolonial ini terkesan seram atau angker. Tapi kini kesan itu pupus sudah.
Gedung yang menjadi simbol kekuasaan di Jawa Timur itu kini lebih sejuk. Terlebih sejak adanya Mushola An Nur di komplek Gedung Negara Grahadi. Mushola yang diresmikan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada Sabtu (4/5) lalu itu langsung diaktifkan sebagai sarana ibadah.
Pertama dalam sejarah musholla yang mengalami perluasan dan perombakan total oleh Khoffah, kini digunakan sebagai tempat salat tarawih. Khofifah pun menunaikan sholat di musholla An Nur tersebut pada malam pertama dan kedua ramadhan.
Pada malam ketiga ramadhan, jamaah yang sholat tarawih di mushola An Nur semakin banyak. Saking banyaknya mushola An Nur pun full dengan jamaah. Salah satu jamaah bernama Erika, seorang guru asal Rungkut mengaku bangga bisa sholat di Grahadi.
“Musholanya bagus sekali, luas dan nyaman karena pendingin udaranya (AC) nya masih baru semua,” ujar Erika, Selasa (7/5) malam.
Hal itu diamini Lia Istifhama yang pada sholat tarawih malam ketiga menjadi koordinator jamaah tarawih.
“Alhamdulillah, musholla full. Malam ini jamaah mencapai 70 orang. Rasanya ikut seneng, apalagi semuanya tahu ini memang kali pertama digunakan sholat tarawih jamaah. Selain itu,juga ada tadrrus rutin selepas tarawih,” ujar perempuan bergelar Doktor ini.
Ada yang unik dari mushola di komplek gedung Grahadi tersebut. Diantaranya ornamen kaligrafi yang menghiasi bagian atas mushola. Kaligrafi itu bertuliskan inna fatahnna laka fathan mubiina yang artinya sesungguhnya telah datang kepadamu kemenangan yang nyata.
“Makna kaligrafi itu sangat bagus, memberi pesan bagi kita semua agar selalu semangat dan selalu optimis. Sangat inspiratif sekali,” pungkas Lia. ■ RED/DAY/GOES