JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Belum reda sikap masyarakat yang memprotes kecurangan pelaksanaan Pemilu 2019. Hal itu dibuktikan masih terus berlangsungnya demo, baik ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bapilu). Bahkan cenderung mendatangkan kegaduhan politik, ditengah masyarakat melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
“Kalau masyarakat lebih berpikir tentang perlunya kekhusyukan Ramadhan, nggak mungkin protes atau demo itu terjadi. Jadi, tolong disikapi secara dewasa, kondisi yang sedang berkembang,” pinta Ketuan Umum Forum Bersama Laskar Merah Putih (FB LMP), Hamzah Tun MR SH saat dihubungi POSBERITAKOTA, Kamis (23/5).
Menurut pandangannya ada kesan bahwa dunia atau kepentingan politik justru ingin mengkotori kekhusyukan masyarakat yang sedang menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Karena itu, tolong hentikan sikap anarkis yang justru dapat merusak persatuan dan kesatuan negara tercinta, Indonesia.
“Melakukan demo atau protes, sesuatu yang wajar. Namun ada batas-batas yang tak boleh dilanggar. Apalagi jika arahnya ingin merusak nilai persatuan dan kesatuan, jelas patut disayangkan,” tutur pria asal Aceh tersebut dengan nada prihatin.
Jika melakukan protes atau demo yang kemudian mengganggu masyarakat melakukan sholat Taraweh, saran Hamzah, tolong dihentikan. Pertimbangkan pula kepentingan masyarakat lainnya. Sebab, akibat dari situ, kegiatan perekonomian di daerah Tanah Abang sempat terhenti.
“Lalukan saja pada pagi, siang sampai sore hari. Setelah itu, ya harus membubarkan diri. Kembali ke rumah, sebelum Magrib atau dilaksanakannya sholat Taraweh,” pungkas Hamzah, serius ■ RED/GOES