Cek Kesehatan & Kendaraan, PEMUDIK MOTOR Jangan Abaikan Kondisi di Perjalanan

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Musim Mudik Lebaran di Pulau Jawa sudah sulit untuk dicegah. Apalagi jika ingin pulang ke kampung halaman dengan menggunakan motor pribadi. Berboncengan dengan istri dan anak. Karenanya, pemudik yang tidak ada pilihan lain harus menggunakan motor, jangan mengabaikan kondisi di perjalanan.

Apa itu kondisi di perjalanan? Tentu saja yang berkaitan dengan fisik pengemudi (motor) termasuk yang digonceng (istri dan anak). Kunci utama yang harus dipikirkan adalah faktor kesehatan. Sedangkan lainnya yakni terkait kondisi mesin motor dan harus menguasai jalan raya yang akan dilalui.

Pulang ke kampung halaman pun dibagi tiga kategori, yakni berjarak pendek, sedang dan jauh. Kalau hanya butuh waktu perjalanan antara 4 sampai 5 jam, jarak Jakarta atau Bandung menuju CirebonBrebes atau Tegal, minimal butuh waktu istirahat 2 X 30 menit. Saat rehat bisa sekalian isi bensin atau cek kondisi ban motor, busi, lampu penerangan serta kondisi rem.

Berbeda lagi apabila untuk perjalanan sedang, menuju Semarang, Magelang, Yogyakarta atau Solo. Karena bisa menempuh perjalanan selama 8 atau 10 jam, tentu harus ada jedah istrirahat 2 atau 3 X 45 menit atau minimal 3 jam. Antara kategori jarak pendek dan sedang, bisa memulai perjalanan pada sore hari sekitar pukul 15.00 atau 17.00 WIB.

Sementara untuk jarak jauh, karena harus menempuh perjalanan di atas 12 jam atau lebih, sebaiknya bukan hanya istirahat sesaat. Sebab, jarak ke Kediri, Madiun, Surabaya, Malang dan kota lain di Jawa Timur, sampai ratusan kilometer. Carilah hotel atau losmen murah, agar bisa tidur terutama jika sudah memasuki waktu di atas pukul 02.00 atau 03.00 WIB (dinihari).

Kenapa perlu cek kesehatan? Ya, jelas perlu sekali. Jika ada keluhan terkait perut, kondisi badan tidak fits maupun debaran jantung, tolong diurungkan saja mudik dengan menggunakan motor. Risikonya cukup tinggi.

Namun begitu, bagi pemudik juga harus memanfaatkan posko-posko Mudik Lebaran yang ada. Sebab, di sepanjang kota di Pulau Jawa, bakal ada posko yang didirikan aparat kepolisian atau badan-badan lain seperti PMI dan relawan.

Yang terpenting lain, pemudik saat memulai di perjalanan, agar kondisi perut jangan kosong. Bawa peralatan kesehatan seperlunya, salah satunya minyak kayu putih. Jangan sekali-kali pemudik yang masih minum obat dokter karena kondisi kesehatan, nekad menggunakan motor jarak sedang atau jauh.

Jangan sungkan-sungkan meminta pertolongan aparat atau petugas kepolisian maupun petugad kesehatan. Sempatkan istirahat sejenak jika sudah merasa letih atau terganggu penglihatan (mata-red).

Demikian sedikit tips, cara selamat di perjalanan bagi pemudik yang menggunakan motor. Hindari cara atau sesuatu yang berisiko tinggi. Laju kendaraan pun, diharapkan dipacu secara normal antara 60 KM sampai 80 KM/Jam. Selamat Mudik Lebaran, semoga sampai di tempat tujuan di kampung halaman. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta