JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Seperti sudah jadi pemandangan biasa dan selalu terulang setiap tahun jelang Hari Raya Idhul Fitri, jasa penukaran uang baru banyak dicari masyarakat. Meski Pemerintah menyediakan penukaran resmi tanpa kelebihan, banyak juga perseorangan melakukan hal sama.
Mereka berjejer di pinggir jalan raya. Bahkan hampir di seantero Jakarta atau di wilayah pinggiran di Depok, Bogor, Tanggerang dan Bekasi. Kendati jatuh Kebaran masih sekitar delapan harian lagi, ternyata sudah banyak masyarakat menukarkan uang baru. Mulai dari yang bernilai Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 2000 sampai ke yang Rp 1000.
Di kawasan Kota Jakarta justru sudah mulai terlihat puluhan ibu-ibu dan bapak-bapak, tak sungkan-sungkan menawarkan jasa penukaran uang. Sejumlah pengendara mobil dan motor, nampak menepi dan bertransaksi untuk menukarkan uang baru.
Untuk saat ini masih tinggi, karena untuk nilai Rp 100 ribu, harus dibayar mencapai Rp 115 ribu. Namun ada pula yang cuma melepas Rp 100 ribu dengan Rp 110 ribu. Baik itu untuk nilai Rp 5000, Rp 2000 atau Rp 1000. Jika semakin banyak bisa saja bakal semakin murah.
Ny Pardede, wanita penjual jasa penukaran uang yang mangkal di depan Stasiun Beos, Kota, mengaku sudah mulai banyak masyarakat yang membutuhkannya. Dalam sehari bisa menghabiskan antara Rp 1 sampai Rp 2 juta untuk uang recehan baru.
“Kerja begini cuma setahun sekali. Kami pun ada bosnya, karena biasanya mereka sudah menyiapkan jauh-jauh hari. Untungnya, lumayan buat tambahan penghasilan keluarga,” ucap ibu 4 anak itu kepada POSBERITAKOTA, Selasa (28/5) sore kemarin.
Kalau dihitung-hitung, menurut dia, bisa mendatangkan kelebihan antara Rp 150 sampai Rp 250 ribu. Prinsipnya, seperti kerja harian saja. “Lumayan kan dapat rejeki setahun sekali,” paparnya, tanpa malu-malu.
Hal senada juga diungkapkan Marulak, pemuda asal Batak yang mangkal di sepanjang Jalan Raya Pulogadung-Bekasi. Dalam sehari sudah mulai banyak yang menukar uang baru kepadanya. Besarannya bisa mencapai Rp 1 juta atau Rp 2 juta. Sedang yang banyak ditukar khusus uang pecahan Rp 2000.
“Kami selalu siap dan pasti ada yang recehan kertas baru. Mulai dari yang Rp 50 ribu, Rp 20 ribu sampai Rp 1000. Stok tak terlalu banyak. Cuma bisa bawa Rp 5 juta. Kalau kurang besok bisa ditingkatkan lagi,” paparnya.
Sementara itu masyarakat diminta untuk berhati-hati. Harus lebih jeli dan sebaiknya menukar uang di tempat-tempat resmi. Pasalnya, bisa saja uang recehan yang dijajakan, justru uang asli tapi palsu (Upal). Bisa aja ada pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. ■ RED/AGUS SANTOSA