BEKASI (POSBERITAKOTA) – Kesadaran warga terhadap gangguan keamanan di wilayah RW 25 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Bekasi, patut diacungi jempol. Apalagi terkait kondisi jelang dan pasca perayaan Lebaran yang selalu rawan dari segala tindak kejahatan.
Sikap siaga terhadap gangguan keamanan diperlihatkan sejumlah ketua lingkungan. Mereka di antaranya Ketua RT 14 Marudin, RT 10 Samidi, RT 07 Wanito, RT 03 Dhany, RT 02 Nursaid, RT 01 Dirman Diaz, RT 08 Eddy, RT 06 H Lukman, Ratmoko Jati dan Zulfikar, RT 17 Sumadi dan lainnya. Puluhan warga pun dengan kesadaran sendiri, karena tak Mudik Lebaran, mau ikut menjaga lingkungan masing-masing.
“Situasi jelang dan pasca perayaan Lebaran kayak begini, pasti banyak dimanfaatkan para pelaku kejahatan. Karena itu, kami menggerakkan warga yang kebetulan tak Mudik Lebaran, agar menyempatkan ikut Siskamling,” tegas Marudin, Ketua RT 14 yang tak pernah melepas ‘senjata komunikasi’ handytalky-nya (HT).
Menurutnya, sejumlah warga diminta kumpul setiap malam. Mereka bisa melakukan kegiatan apa saja. Misalkan iseng main kartu remi joker sambil menikmati hidangan minuman kopi hitam untuk melawan kantuk. Yang pasti, selalu ada yang keluar rumah untuk ikut sistem keamanan lingkungan (Sikamling) setiap malamnya.
Hal senada juga dituturkan Samidi, Ketua RT 10. Ia bersama sejumlah warga, malah menggelar kegiatan karaokean dan permainan catur. Tujuannya untuk iseng agar bisa betah melek. Hampir setiap malam gantian dengan warga yang lain.
“Ini kan momennya bertepatan masih bulan suci Ramadhan. Jadi, begadang sekalian menunggu waktu sahur. Di sini selalu tersedia aneka kopi dan juga makanan kecil,” tutur pria berkumis tipis tersebut kepada POSBERITAKOTA, Selasa (4/6) dinihari.
Sementara itu di lingkungan RT 07 ‘nongkrong’ melek begadang yang langsung dipimpin Ketua RT-nya, Wanito. Begitu pula di RT 06 yang dimeriahkan tokoh masyarakat. Di antaranya Ratmoko Jati, Yatno dan Ricky yang dipercaya menjaga lingkungan.
Kesadaran menjaga lingkungan atau antisipasi terhadap gangguan jelang dan pasca Lebaran di wilayah RW 25, perlu terus digaungkan. Dengan begitu, kelak masing-masing Ketua RT dan warga lintas lingkungan RW 25 bakal saling mengenal. Keakraban dan tali silaturahmi yang terjalin erat, bisa jadi model alias ciri khas yang patut diapresiasi oleh pimpinan wilayah setingkat kelurahan (Lurah Kebalen) maupun kecamatan (Camat Babelan). ■ RED/GOES