NEW YORK (POSBERITAKOTA) – Indonesia mengungkap konsep dan pengalaman sukses bank UMKM yang beroperasi secara komersial dan diterima dengan baik oleh masyarakat di tanah air, dalam ajang Peringatan Hari UKM Internasional 2019 di Markas PBB, New York.
Dalam forum PBB tersebut, Indonesia mengirimkan delegasi termasuk Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya dan Presiden Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto.
Acara Peringatan Hari UKM Internasional yang dilangsungkan di Gedung PBB pada 26-27 Juni 2019 itu menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk berbagi kisah sukses pengelolaan bank yang berawal dari cikal bakal bank UMKM yakni BRI.
“Dalam perkembangannya BRI menjadi Bank UKM terbesar didunia dengan 55 juta nasabah tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Dan telah menjadi bank dengan laba terbesar di Indonesia,” kata Presdir BRI Suprajarto, yang berbicara mewakili delegasi Indonesia.
Indonesia pun telah membuktikan bahwa praktik sosial-entrepreneurship yang diterapkan oleh BRI, mampu mendatangkan manfaat yang besar bagi UKM dan pemangku kepentingan lainnya.
“Praktik sosial-entrepreneurship juga terbukti menimbulkan suasana kedamaian nasional karena berkembang cepatnya para pelaku UKM,” ujar Suprajarto dihadapan para delegasi dari seluruh dunia.
Pada sidang yang dipimpin Vicki Stylianou (SVP ICSB) itu, juga berbagai delegasi memuji langkah Indonesia, termasuk salut karena salah satu bank milik pemerintah ini menjadi satu-satunya perbankan di dunia yang memiliki satelit sendiri sehingga dapat memberikan pelayanan hingga ke pelosok desa yang terpencil.
Bank pelat merah itu juga sudah meluncurkan Micro Finance Center di seluruh Indonesia, untuk mempercepat pertumbuhan UKM.
“Selain mendukung penyaluran KUR murah, BRI juga mendukung program Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes,” tandas Suprajarto, yang menjadi pembicara untuk Sesi ‘Social Entrepreneurship and Sustaining Peace’ bersama beberapa panel lain dari Laos, Argentina, Filipina, Mesir dan Amerika Serikat. ■ RED/RIZAL BK/GOES