JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dalam upaya memberdayakan peternak, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membeli hewan kurban langsung di pedesaan, guna menjadi penggerak roda perekonomian perdesaan. Hewan kurban yang dibeli langsung dari peternak akan menambah pendapatan mereka, sehingga perekonomian mereka berjalan dan usaha-usaha lainnya akan bergerak mengikuti.
Hal tersebut terungkap dalam acara dialog publik yang disampaikan narasumber Kepala Program Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) BAZNAS Ajat Sudarjat dan Ketua Bidang Pengolahan Hasil Ternak, DPP Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Dana Vega Supriatna. Dialog publik berjudul ‘Kurban Berdayakan Desa’ berlangsung di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/7). Ketua Panitia Nasional Kurban BAZNAS 2019, Mohammad Indra Hadi juga turut hadir memberikan sambutan.
“Program Kurban Berdayakan Desa yang BAZNAS menjadi pintu masuk upaya pemberdayaan masyarakat desa. Melalui program ini, BAZNAS melayani masyarakat Indonesia bukan untuk sekadar melaksanakan ibadah, namun sekaligus dapat berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan masyarakat desa,” kata Indra Hadi.
Kepala LPPM BAZNAS, Ajat Sudarjat menambahkan, berdasar perhitungan BAZNAS bekerjasama dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia (PEBS UI) tahun 2018, dalam menunaikan kurban, umat Muslim menciptakan potensi perputaran uang hingga Rp 69,9 triliun. “Dana sebanyak ini akan besar manfaatnya jika berputar di desa yang mana Indonesia memiliki 75 ribu desa dan sekitar 20 persen masih berstatus desa tertingg,” ujarnya.
Menurutnya, perputaran uang lebih banyak terjadi di perkotaan, sebab berbagai peluang ekonomi diciptakan di kota. Karena itu pemberdayaan desa menjadi sangat penting agar masyarakatnya dapat hidup sejahtera, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program tersebut.
“Hewan ternak seperti kambing maupun sapi dibeli langsung dari peternak binaan di desa, dengan harga pantas. Lalu ternak disembelih dan didistribusikan di desa agar peternak semakin sejahtera. Masyarakat desa yang menerima daging kurban juga dapat merasakan manfaatnya,” katanya.
Ajat menambahkan, BAZNAS telah memberdayakan ratusan peternak dari kalangan mustahik di berbagai daerah di Indonesia melalui Program Balai Ternak. Manfaat yang diterima rupanya bukan hanya bagi peternak, namun juga bagi masyarakat di sekitar baik yang bersifat produktif maupun konsumtif.
Ketika kurban dilakukan di desa, maka usaha peternakan warga desa akan berkembang dan berbagai usaha lain juga mengikuti. Seperti di Balai Ternak BAZNAS di Tanah Datar, Sumatera Barat usaha peternakan warga mengundang munculnya usaha pabrik pakan ternak dan budidaya tanaman hias.
“Selain itu, karena meningkatkan perekonomian, kualitas pendidikan warga desa juga meningkat, mereka dapat memiliki tabungan untuk menyekolahkan anak-anaknya. Juga dari sisi kesehatan, daging kurban yang disembelih dan disalurkan di desa dapat membantu masyarkat tetap sehat dan mencegah anak-anaknya dari ancaman gizi buruk,” jelasnya. ■ RED/JOKO/S