JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Acara peringatan Haul ke-5 almarhum KH Yusuf Hamdani dibanjiri ratusan undangan yang memenuhi di Masjid Al-Kitab Istikmal di Jalan Mampang Prapatan XVI, Jakarta Selatan. Mereka mendoakan almarhum yang mana semasa hidupnya banyak berjasa bagi warga Jakarta, terutama yang tinggal di kawasan Mampang.
Peringatan meninggalnya mantan anggota DPRD DKI Jakarta sebanyak empat kali itu selain dihadiri jemaah dari Jabodetabek, juga sejumlah tokoh ulama seperti Habib Umar Al Hamid serta pejabat Walikota Jakarta Selatan. Salah satu putra almarhum yakni H. Juaeni Jusuf menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir pada acara ini.
“Terima kasih atas doanya kepada orang tua kami, semoga diijabah Allah SWT,” ujar Juaeni di Masjid Al-Istikmal, Jl Mampang Prapatan XVI, Jaksel, Sabtu (3/8) malam.
Juaeni menjelaskan bahwa ayahnya selaku pendiri Masjid Al-Istikmal pernah empat kali berturut-turut menjadi anggota DPRD DKI sejak tahun 1982, lalu berlanjut menjadi anggota DPR RI satu periode.
“Selain itu, beliau mendirikan sekolah madrasah di dekat rumah. Sekarang saya yang meneruskan mengurus masjid dan sekolah,” ujar Juaeni yang merupakan PNS DKI dan baru dua minggu dilantik Gubernur Anies Baswedan sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Ia merupakan putra tertua dari tujuh bersaudara.
KH Yusuf Hamdani merupakan tokoh Betawi sekaligus pendiri Yayasan Perguruan Sa’adatuddarain yang beralamat di Jalan Raya Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Yayasan Perguruan Sa’adatuddarain mengelola madrasah mulai daro tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Madrasah yang memiliki sekitar dua ribu siswa ini telah meluluskan alumni lebih dari 15 ribu orang. KH Yusuf Hamdani juga dikenal sebagai politisi ulung di ibukota. Ia tercatat pernah beberapa kali menjadi Anggota DPRD DKI Jakarta dan DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
KH Yusuf Hamdani meninggal dunia pada hari Senin, 11 Agustus 2014 pukul 20.15 di RS Mitra Keluarga (Premier) Jatinegara dengan usia 79 tahun. Jenazah KH Yusuf Hamdani dimakamkan di tanah wakaf keluarga di halaman Masjid Al Istikmal.
Pada kesempatan ini, Juaeni juga minta dukungan para jemaah khususnya warga DKI terhadap tugas barunya sebagai pemimpin lembaga yang menangani soal banjir di Ibukota.
“Mohon dukungan dan doanya agar saya bisa menjalankan perintah dari Bapak Gubernur untuk mengatasi masalah perairan di Jakarta,” harap Juaeni.
Ia punya empat program pokok yakni pengendalian banjir, pengelolaan air bersih, pengolahan air limbah, dan pembangunan tanggul laut untuk antisipasi rob. ■ RED/JOKO S/G