JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh
Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta Raya. Ia dilaporkan karena menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus bertanggungjawab atas adanya ambulans milik Pemprov DKI yang dituding menyuplai batu ke demonstran pada aksi demo soal RUU.
Tudingan Immanuel dilontarkan dalam acara diskusi di salah satu stasiun televisi swasta pada Kamis (26/9) malam. Pernyataan tersebut dinilai melukai hati warga DKI, termasuk seluruh anggota Kahmi Jaya.
Ketua Bidang Sosial Budaya KAHMI Jaya, Imam Sofyan, mengatakan bahwa laporan tersebut dibuat lantaran pihaknya tidak terima jika Anies difitnah di hadapan publik.
“Kami sebagai warga Jakarta tentunya tidak menginginkan itu, karena akan menimbulkan keresahan. Patut diduga statemen saudara Immanuel tergolong pencemaran nama baik,” kata Imam Sofyan kepada wartawan usai melapor di Polda Metro Jaya, Minggu (29/9).
Imam lantas mendesak Immanuel harus meminta maaf, karena telah menuding Anies yang juga merupakan Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI. “Dia perlu minta maaf dan harus ada upaya ke ranah hukum,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Jokowi Mania Immanuel, dalam acara siaran TV pada Kamis (26/9) malam, bikin tuduhan yang tidak bisa dianggap enteng. Dia mengatakan bahwa aksi-aksi mahasiswa yang belakangan marak itu telah disusupi. Dia menuding sejumlah ambulans yang diamankan polisi, itu semua labelingnya Pemprov DKI dan Anies terlibat,” kata Immanuel di acara TV yang diduga terpengaruh oleh info hoax di Medsos.
Bahkan Immanuel menyebut bahwa ambulans diamankan polisi karena kedapatan mengangkut batu dan bensin di Gardu Tol Pejompongan dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Bensin yang ada diduga akan digunakan untuk membuat bom molotov.
Rupanya, berita hoaks yang sempat tayang di Medsos tersebut, ditelan mentah-mentah oleh Immanuel lalu disampaikan di acara televisi yang ditonton oleh jutaan pemirsa. Padahal, keberadaan ambulan di lokasi untuk melayani siapapun yang menjadi korban pada kerusuhan demo tersebut. ■ RED/JOKO S/G