Suara Hati Pedagang Soto Mie di Babelan, BANG BULE : Pemerintah Nyuruh Diam di Rumah Supaya Warga Mati Pelan-pelan

BABELAN (POSBERITAKOTA) ■ Gara-gara virus Corona (Covid-19) kehidupan masyarakat di Tanah Air semakin dibuat tak menentu. Apalagi dengan adanya himbauan Pemerintah, agar masyarakat diminta untuk tinggal di rumah saja. Sementara hampir mayoritas dari mereka justru mencari penghidupan dari sektor informal.

Mulai dari sopir angkot, ojek online, kurir barang sampai yang sehari-harinya harus hidup dari berjualan (pedagang-red). Nah, kalau mereka tak boleh keluar rumah karena dikhawatirkan jadi penyebar atau terjangkiti virus Corona, bagaimana bisa bertahan hidup.

“Saya ini kan pedagang. Setiap hari harus ada pemasukan atau hasil, ya buat kehidupan rumahtangga. Kalau disuruh diam di rumah aja, lama-lama masyarakat dibiarkan mati pelan-pelan,” celetuk Bang Bule, pedagang soto mie di Perumahan Taman Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/4/2020).

Menurut lelaki asli Babelan yang kini sudah menginjak usia ke-48 tahun tersebut, Pemerintah disebutnya gagal melindungi masyarakatnya. “Coba aja bayangin, masak kita disuruh lock down, tapi kita kagak dikasih apa-apa?” Begitu ucap Bang Bule, sekenanya.

Pemerintah pun, dikatakan lelaki yang pernah jadi sopir angkot dan sopir ambulance itu lagi, jangankan buat bagi-bagi duit ke masyarakat akibat lock down. “Nah, buat ngurus dirinya sendiri aja, sudah kebingungan. Pemerintah sekarang sudah kebanyakan utang sama negeri China,” tutur pemilik nama asli Awaludin itu, ceplas-ceplos.

Dalam pandangannya, justru jika diberlakukan lock down, kehidupan ekonomi masyarakat akan mati. Kenapa? “Kan, kagak ada yang berani keluar rumah. Buat belanja atau sekadar beli makanan seperti lauk pauk,” kata Bang Bule.

Ayah dari 3 anak dan kini sudah memiliki 2 cucu, lebih jauh menuturkan kalau Pemerintah sudah salah kelola negara ini. Menurutnya, sudah tahu virus Corona awalnya dari China, kenapa warga negara asing dari China justru dibiarkan bebas masuk Indonesia.

“Itu kan sama aja, Pemerintah mau membunuh warga negaranya sendiri. Apa susahnya sih, cegah warga negara asing khususnya dari China datang ke Indonesia. Masak bersikap tegas kayak begitu aja kagak bisa atau kagak berani. Sepea-peanya orang, nggak mungkin berbuat sebodoh itu,” ucap Bang Bule dengan nada kesal.

Sosok Bang Bule menyuarakan hatinya tidak sendiri. Dipastikan ada ratusan ribu dan bahkan jutaan masyarakat Indonesia yang cuma bisa ‘ngedumel‘, tapi bersikap pasrah manakala kasus virus Corona dibiarkan berlarut-larur seperti ini. Kenapa?

“Warga masyarakat semakin bingung. Seumpama dibagi Sembako pun, memangnya cukup dengan beras 5 Kg atau duit Rp 400 atau Rp 500 ribu, buat makan sebulan dan hidup bersama keluarga di rumah?” Begitu seloroh Bang Bule, penuh tanda tanya dan sekaligus menutup obrolannya. ■ RED/CEPI/AGUS SANTOSA

Related posts

Gelar Ajang AHH 2024, DINAS KOMINFOTIK DKI Harapkan Peran Humas Jaga Reputasi Jakarta Kota Global

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Tebus Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib