BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Asalkan seseorang itu mau benar-benar bertaubat, meski dalam hidupnya telah banyak melakukan dosa besar maupun kecil, bisa diampuni oleh Allah SWT. Apalagi dalam kesempatan di bulan suci Ramadhan ini, di mana disebut sebagai bulan istimewa yang penuh rahmat, keberkahan serta dibukanya pintu maaf atau segala pengampunan dosa.
Demikian ceramah Habib Sholeh saat mengisi ta’lim Subuh di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu (10/5/2020) pagi. Tidak kurang dari 50-an jamaah ikut hadir dalam ta’lim yang biasa rutin digelar kelembagaan DKM dari masjid setempat.
“Syirik atau menyekutukan Tuhan (Allah SWT) dan apalagi durhaka kepada orangtua, jelas merupakan dosa besar. Namun dalam konteks di bulan suci Ramadhan ini, karena sebagai bulan penuh rahmat dan ampunan, maka dosa seseorang itu bisa diampuni,” tegasnya dalam menjawab pertanyaan salah seorang jamaah Masjid Jami Al-Ikhlas.
Menurut Habib Sholeh lebih lanjut, asalkan seseorang yang telah melakukan dosa besar (syirik dan durhaka) tersebut, mau bertaubat secara sungguh-sungguh. Jangan kemudian melakukan hal serupa atau mengulanginya kembali. Pokoknya, tidak boleh dibuat main-main, kalau memang ingin benar-benar bertaubat kepada Allah SWT.
Pada bagian lain, Habib Sholeh juga menyinggung tentang perlu seringnya kita membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Terlebih lagi dalam momentum bulan suci Ramadhan ini. Perbanyaklah berdoa dan meminta ampunan terhadap segala dosa yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Di dalam membaca ayat-ayat suci Al-Quran, masih kata Habib Sholeh lagi, bukannya main bagus-bagusan suara. Atau, bahkan hafal dari satu jus ke jus lain. Yang terpenting justru harus memahami atau meresapi arti dari ayat demi ayat dalam Al-Quran itu sendiri. Kemudian, tidak lantas cukup sampai di situ saja.
“Setelah hafal dan paham ayat demi ayat suci Al-Quran itu sendiri, kemudian harus diterapkan atau mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Nah, itulah yang jauh lebih penting dan sangat bermanfaat bagi kehidupan seorang itu sendiri,” pungkas Habib Sholeh dalam ceramahnya sekitar 60-an menit tersebut. ■ RED/AGUS SANTOSA