BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Situasi pandemi COVID-19 mengharuskan semua warga masyarakat diminta waspada. Terutama terhadap risiko penularan terhadap virus mematikan tersebut. Sebab, setiap orang.pasti memiliki risiko tertular atau menularkan.
Pantauan POSBERITAKOTA di Puskesmas Babelan, Kabupaten Bekasi, cukup ketat di dalam menerapkan protokol kesehatan, Jumat (24/7/2020) pagi. Meski sangat disayangkan, justru di sekitar Jalan Raya Perjuangan, Babelan atau persis di depan Puskesmas, justru banyak berseliweran warga masyarakat pengguna motor tak menggunakan masker.
Sepertinya tingkat kewaspadaan masyarakat masih rendah. Padahal lewat pemberitaan di TV, Gugus Tugas COVID-19 tingkat nasional, meminta agar masyarakat jangan lengah. Atau, paling tidak jangan menyepelekan standar atau protokol kesehatan.
Kasturi, warga Babelan, mengaku datang ke Puskesmas karena harus kontrol kesehatannya akibat beberapa bulan lalu terserang struke. Saat ini, menurutnya, masih terus dalam kondisi pemulihan. Harus sekali dalam seminggu melakukan kontrol ke Puskesmas Babelan.
“Sebenarnya, saya rada takut juga, karena ada wabah virus COVID-19. Tapi, mau dibilang apa, saya diharuskan kontrol kesehatan di Puskesmas Babelan. Untung di sini sangat ketat untuk protokol kesehatannya,” celetuk pria asal Babelan yang kini telah berusia 50 tahun tersebut.
Hal senada juga dikatakan Irastini, ibu rumahtangga. Ia mengaku baru semalam terserang batu dan flu. Makanya, warga Perumahan Taman Kebalen Indah tersebut, buru-buru ke dokter dengan berobat ke Puskesmas Babelan. Karena selama ini harus memakai BPJS.
“Saya langsung ditangani dokter di Puskesmas. Langsung dikasih obat dan tak boleh banyak keluar rumah,” tutur Irastini yang didampingi putri bontotnya, Asti kepada POSBERITAKOTA, Jumat (24/7/2020).
Pada saat pendaftaran pasien kontrol atau baru, Puskesmas Babelan mengharuskan warga masyarakat yang datang untuk cuci tangan lebih dulu yang tersedia di pintu masuk dengan menggunakan sabun. Setelah itu pun harus dicek suhu badannya. Jadi, pada saat sudah masuk di dalam Puskemas, sudah aman dan nyaman dari bahaya COVID-19.
Untuk lokasi menunggu antrean sebelum dilayani dokter, satu persatu warga atau pasien harus duduk berjarak ada sekitar 1,5 meter. Kejelian petugas kesehatan selalu menanyakan, apakah diri pasien sedang dalam kondisi batuk-batuk atau tidak. Termasuk satu dua hari belakangan, apakah bepergian keluar daerah Babelan.
Puskesman Babelan bisa jadi gambaran sarana kesehatan yang lain di Kabupaten Bekasi. Diharapkan bisa mengedukasi masyarakat ditengah situasi pandemi COVID-19 yang terus bergulir. Semoga! ■ RED/AGUS SANTOSA