JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Masyarakat diminta tak boleh memandang remeh pandemi COVID-19. Sebab, penyebaran serta penularannya belum akan berakhir. Karena itu ‘Program Pelaksanaan Protokol Kesehatan‘ harus dikawal ketat dan mutlak.
Pandangan sekaligus peringatan keras tersebut dicuatkan Juru Bicara PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia), dr Erlina Burhan, saat tampil di program ILC TV One, Rabu (12/8/2020) dinihari kemarin.
“Saya harapkan bahwa program protokol kesehatan harus dikawal secara ketat. Jangan kendor. Dan, itu berlaku mutlak. Siapa pun harus ikut mengawal dan melaksanakannya dengan serius,” ucapnya.
Menurut dr Erlina bahwa sampai sejauh ini banyak terjadi dis-informasi, sehingga masyarakat kerapkali menjadi abai. Padahal melihat perkembangan pandemi COVID-19, masyarakat kemungkinannya masih sangat besar tertular oleh virus mematikan tersebut.
“Jadi, mari kita beramai-ramai memberikan edukasi kepada masyarakat. Bahkan, masyarakat harus menjadi agen dari edukasi tersebut,” katanya dengan nada semangat.
Diharapkannya apabila pandemi COVID-19 terkendali, diingatkan dr Erlina, tidak membuat rumah sakit (RS) kolaps. “Bayangkan, sampai saat ini sudah ada 75 dokter meninggal dunia. Sungguh sangat ironis dan menyedihkan bagi kita semua,” tutur dia.
Pandemi COVID-19 harus menjadi musuh bersama. Juga harus serius diperangi. “Perlu segera atasi penularan dan jangan sampai banyak masyarakat yang sakit. Selain itu, petugas kesehatan harus aman dan nyaman, tentu agar bisa bekerja maksimal,” pungkas dr Erlina. □ RED/GOES