JAKARTA (POSBERITAKOTA) -Setelah Kepergian sosok Dr H Saefullah M.Pd sepekan lalu, kursi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI masih kosong. Gubernur Anies Baswedan kemudian menunjuk Sri Haryati sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Menyikapi hal tersebut, Anggota DPRD DKI dari Fraksi Golkar HR Chotibi Achyar S.Ip mengusulkan agar Anies secepatnya mengajukan sosok pengganti ke Presiden Jokowi, untuk segera ditunjuk Sekda definitif.
“Saat ini kan begitu banyak persoalan di Jakarta. Dua hal yakni terkait pandemi COVID-19 dan pembahasan APBD 2021. Saya harap Anies harus cepat mengusulkan figur untuk ditunjuk sebagai Sekda definitif,” tegasnya kepada POSBERITAKOTA ditengah rehat fit and propert tes Komisioner Informasi Publik (KIP) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Menurut politisi Partai Golkar yang akrab disapa H Beceng (Betawi Cengkareng), terkait sosok figur yang layak untuk menjadi Sekda DKI pengganti Saefullah, pihaknya mengusulkan sosok tersebut adalah orang Betawi.
“Nah, kenapa saya usulkan sosok orang Betawi? Karena, ini bagian penghormatan bagi orang Betawi yang notabane sebagai penduduk asli Jakarta,” sarannya.
Bahkan H Beceng pun tak canggung untuk mengatakan cukup banyak orang Betawi di Pemerintahan DKI Jakarta sesuai kepangkatan dan pengalamannya mumpuni di birokrasi serta dinilai sudah pantas dan patut untuk mengisi jabatan Sekda yang saat ini kosong. “Sebut saja Walikota Jakarta Selatan Marullah Matali yang memang orang Betawi tulen,” kata dia.
Ditambahkannya dengan segudang pengalaman di birokrasi hingga menjabat sebagai Walikota Jakarta Selatan, Marullah merupakan sosok Betawi yang bisa dianggap pantas dan patut untuk diusulkan jadi Sekda DKI Jakarta.
“Tak cuma sosok Marullah. Sebenarnya masih banyak di Pemerintahan DKI ini orang Betawi yang pontesial. Namun, kalau bicara Sekda kan, tak hanya soal pantas tapi harus patut,” paparnya.
Hal terpenting lain, sebut H Beceng, sosok Sekda tidak hanya harus jago dalam hal ilmu birokrasi. Tapi juga harus pandai di dalam menjalin komunikasi dengan kalangan anggota dewan di DPRD DKI Jakarta. □ RED/AGUS SANTOSA