Mengenang Kiyai Fahrurozi Ishaq, SINGA PODIUM BETAWI yang Konsisten Berdakwah

OLEH : DR H ABDUL AZIS KHAFIA

SEJAK masih duduk di bangku SMP, saya mengenal Kiyai Fahrurozi Ishaq, ketika berceramah di Masjid Nurul Yaqin Cidodol. Kedalaman ilmu agama serta retorika dan humornya membuat saya benar-benar kagum pada saat itu.

Perkenalan saya lebih dekat dengan Ustadz Fahrurozi di kediaman Habib Umar Al Hamid di Tebet, Jakarta Selatan, dari pertemuan dan diskusi tentang banyak hal, antara saya dan Ustadz Fahrurozi. Intensitas pertemuan dan diskusi saya dengan Ustadz Fahrurozi pun tinggi setelah beberapa aktifis mendorong dibentuknya sebuah wadah atau organisasi guna merespons dinamika reformasi saat itu (1998).

Maka dibentuklah Solidaritas Masyarakat Betawi se-JABOTABEK (MABES) dengan Ustadz Fahrurozi Ishaq sebagai Ketua Umum. Ditangan beliau organisasi Betawi ini berhasil meningkatkan dan membangkitkan induk Organisasi Betawi (BAMUS BETAWI) yang saat itu mati suri.

Salah satu program unggulan MABES saat itu adalah “Legendary Award” sebuah penghargaan untuk tokoh-tokoh Jakarta yang memiliki banyak kiprah di Jakarta, di antaranya Ali Sadikin. Juga ada Kiyai Abdullah Syafii dan lain lain.

Ustadz Fahrurozi memiliki konsistensi dakhwah yang tinggi, selain rajin menyambangi umat ke seluruh pelosok, ia juga memiliki agenda tahunan yakni Tabligh Akbar setiap malam tahun baru.

Pertama kali digelar di Kampung Melayu dihadiri oleh Kiyai Haji Noer Ali dan berlanjut selama puluhan tahun. Setiap Tabligh Akbar tahun baru dihadiri oleh Ulama, Habaib dan tokoh nasional serta ribuan masa yang menyemut dari penjuru Jabodetabek.

Tabligh Akbar malam tahun baru yang digelar Ustadz Fahrurozi adalah sebuah ikhtiar melawan pesta malam tahun baru dengan pengajian, sebuah ijtihad dakhwah yang kemudian ditiru banyak pihak se-Jabodetabek.

Dalam ranah politik praktis, Ustadz Fahrurozi adalah ‘Singa Podium‘ dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mulai dari simpatisan, juru kampanye hingga menjabat sebagai Majlis Syura PPP DKI Jakarta serta menjabat Ketua Lajnah Syura Min Ulamail Ka’bah.

Saat Jakarta dipimpin oleh Gubernur Ahok, Ustadz Fahrurozi didaulat sebagai Gubernur Rakyat oleh Habib Rizieq Shihab dan ulama lainnya. Ia menerima amanah tersebut sebagai bagian perjuangan dakhwahnya, karena desakan umat yang begitu kuat agar ada gerakan moral sekaligus gerakan rakyat melawan kebijakan Ahok yang dianggap merugikan Kaum Muslim Jakarta.

Dari Jabatan Gubernur Rakyat tersebut, kemudian bergulir menjadi AKSI 212 dan puncaknya Ahok lengser dari Gubernur Jakarta. Kini sosok yang pemberani, humoris dan sederhana tersebut telah tiada, pada Selasa 27 Oktober 2020 pukul 00.15 WIB dinihari, menghembuskan nafas terakhirnya.

Namun kiprah dakwahnya akan terus berkobar dihati kaum Muslim di Jabodetabek. Semoga estafet perjuangan Ustadz Fahrurozi akan terus berlanjut. (***)

PENULIS adalah Wakil Ketua Umum BAMUS BETAWI 1982 & Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DKI.

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta