Bagai Kota Mati, KAWASAN MABES KOTA Nyaris Tak Ada Denyut Dunia Hiburan

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sudah hampir delapan bulan lamanya, kawasan Mangga Besar (Mabes), Jakarta Barat, benar-benar bagai kota mati. Tak lagi terlihat hilir mudik wanita-wanita muda dan cantik dengan dandanan seksi. Seperti biasa, mereka merupakan pekerja seni serta cewek-cewek malam yang memburu rupiah dan siap menemani pria hidung belang.

Sejumlah tempat hiburan di kawasan Mabes atau Lokasari, nyaris tak terlihat lagi denyutnya. Cewek-cewek cantik dengan dandanan seksi, tak lagi berjajar atau bersliweran di pinggir jalan. Mereka hilir mudik untuk mengunjungi atau memadati tempat hiburan yang ada.

Hasil pantauan POSBERITAKOTA, Jumat (6/11/2020) atau di malam liburan yang biasa sudah ramai, kini ternyata terlihat sepi. Sepanjang Jalan Mangga Besar Raya, mulai dari Perempatan Olimo sampai ke kawasan RS Husada, juga terlihat lenggang. Hanya satu dua kendaraan yang lewat. 

Jika masih ada denyut kehidupan, hanya beberapa restoran buka atau hotel kelas melati yang beroperasi. Untuk pengunjung, tentu saja tak seramai di masa sebelum pandemi COVID-19. Rumah karaoke, panti pijat, diskotek, rumah bilyar sampai kafe yang menggelar live dangdut – juga nyaris tak ada yang buka alias beroperasi.

Para pedagang duren di kawasan Mabes pun, mengakui kalau beberapa bulan belakangan sepi pembeli. Ada penurunan sekitar 80 persen. Kesemua itu disebabkan, karena sulit ekonomi akibat wabah atau virus Corona (COVID-19) yang berkepanjangan.

Jangan kaget jika berdasarkan hasil investigasi, ada satu dua hotel justru menggelar hiburan live musik dangdut. Termasuk rumah karaoke dan tempat hiburan dangdut. Para pengelola dan pengusaha, sepertinya berusaha main kucing-kucingan dengan petugas atau aparat. ■ RED/MR BOY

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Tebus Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta