OLEH : Dr H Abdul Azis Khafia
MOMENTUM Hari Pahlawan 10 November 2020 yang jatuh pada Selasa lalu, memiliki arti penting bagi dinamika perpolitikan Indonesia. Dan, seperti diketahui bahwa tokoh muslim Indonesia yang menjadi penggerak sekaligus icon 212, Habib Rizieq Shihab (HRS) hampir tiga setengah tahun berada di Saudi Arabia.
Betapa kepulangan HRS yang telah lama dinanti-nanti, akhirnya benar-benar menjadi kenyataan. Tak bisa dipungkiri bahwa lautan manusia memadati Bandara Seokarno Hatta (Soetta) dan di rumahnya kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, saat penyambutan kembalinya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu ke Tanah Air.
Kepulangan HRS pun menjadi ‘angin segar’ bagi perpolitikan Indonesia. Di mana bahwa politik tidaklah hitam putih, tetapi butuh kelenturan dan kompromi guna mencapai kemaslahatan yang lebih besar yakni kepentingan bangsa diatas segalanya. Begitulah sejatinya nilai kepahlawanan.
Disatu sisi bahwa sosok HRS masih menjadi magnet besar kaum muslim Indonesia. Sebab, ratusan ribu massa yang sengaja hadir memadati Bandara Soetta menjadi bukti nyata bahwa rakyat membutuhkan figur pemimpin yang membuat mereka merasa terwakili. Juga merasa nyaman dan memiliki kharisma baik ketika bersama maupun saat jauh.
Saya berharap kepulangan Habib Rizieq Shihab sebagai bentuk ‘angin segar’ bagi persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat didambakan oleh kita semua. Semoga! (***)
PENULIS adalah Dr H Abdul Azis Khafia (Wakil Ketua Umum BAMUS BETAWI 1982 & Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DKI).