BEKASI (POSBERITAKOTA) – Sukses penyelengaraan Festival Film Wibawamukti (FFW) ke-3 di Kabupaten Bekasi (Jabar) beberapa waktu lalu, mengisyaratkan ajang tersebut berpeluang semakin diperkenalkan ke tingkat dunia alias go-Internasional. Bisa seperti dengan gelaran Festival Film Busan (Korea Selatan) atau Toronto (Kanada).
Harapan atau pancangan target tersebut disampangkan Amirza selaku Panitia Penyelenggara (Penpel) FFW ke-3 yang digelar pada 27 Oktober 2020 lalu, bertempat di Hotel Premebiz Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Gelaran tersebut mengikuti sukses FFW ke-1 (2018) dan FFW ke-2 (2019) sebelumnya.
“Karena itu, saya mengobsesikan agar ajang FFW bisa dikenal sebagai ajang Internasional. Di mana harapannya para peserta bisa datang dari beberapa negara di tingkat ASEAN atau Asia,” jelas salahsatu tokoh KFT (Karyawan Film Televisi) di era 2003-2015 kepada POSBERITAKOTA, Sabtu (5/12/2020) di Bekasi.
Menurut pria yang pernah duduk sebagai Wakil Sekjen KFT 2011-2015 tersebut, mengangkat eksistensi FFW dikenal ke dunia Internasional, sudah saatnya dilakukan. Karena apa? Hal itu juga bakal berdampak bagi peningkatan pariwisata Indonesia serta mendatangkan wisatawan mancanegara.
Hal yang menggembirakan lain, ditambahkan Amirza, saat pelaksanaan FFW ke-3 disupport langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Drs H Encep S Jaya M.Si. Selain itu dihadiri pula oleh pejabat Mapolres Kabupaten Bekasi, Kompol Agus Budi (Kasat Narkoba Polres Kabupaten Bekasi).
Dijelaskan Amirza lebih lanjut bahwa setelah 3 tahun rutin penyelenggaran FFW di Kabupaten Bekasi, membuka peluang bisa diperkenalkan ke dunia internasional. Yang terpenting ada kemauan serta didukung oleh political will dari Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Jujur, saya pasang target ke arah sana. Meski harus diperjuangkan secara keras. Sedangkan dalam soal karya film, jelas anak-anak bangsa atau seniman film Indonesia, tak kalah dari mereka yang berasal dari ASEAN atau Asia,” tegas seniman film yang asli kelahiran Keude Teunom, Aceh Jaya, Provinsi Nagroe Aceh Darussalam (NAD) tersebut.
Dari penyelenggaraan FFW ke-3 kemarin, diterangkan Amirza, jenis film yang dilombakan : (1) Film Pendek Cerita, (2) Film Pendek Dokumenter dan (3) Film Pelayan Masyarakat. Selain itu juga untuk kategori : (1) Aktor Terbaik, (2) Aktris Terbaik, (3) Sutradara Terbaik, (4) Penata Kamera Terbaik, (5) Penata Suara Terbaik, (6) Penata Artistik Terbaik, (7) Editor Terbaik dan (8) Penulis Skenario.
Untuk para pemenang FFW ke-3 di tahun 2020 terdiri dari : Ahmad Liwaul Hamdi sebagai sutradara terbaik dalam film ’14 Days Corona’ produksi Mursalat Picture, Cahroel SN sebagai cameramen terbaik dalam film ‘Katakan Cinta’ produksi Citra Film Scholl, M Yasir sebagai penata artistik terbaik dalam film ’14 Days Corona’ produksi Mursalat Picture.
Kemudian, Prahardian sebagai editor terbaik dalam film ‘Katakan Cinta’ produksi Citra Film School, Ahmad Likwaul Hamdi sebagai penukis skenario terbaik dalam film ’14 Days Corona’ produksi Mursalat Picture, Tim Mursalat Picture sebagai penata suara terbaik dalam film ’14 Days Corona’ produksi Mursalat Picture.
Selain itu M Sahbudin sebagau aktor terbaik dalam film ’14 Days Corona’ produksi Mursalat Picture, Hilda sebaga aktris terbaik dalam film ‘Katakan Cinta’ produksi Citra Film Scholl, Jouvitha SS sebagai kreator film dokumenter terbaik dengan judul ‘Marek’ produksi Kreasi Film Cikahuripan.
Jouvita SS/M Taufiq sebagai kreator film iklan layanan masyarakat terbaik berjudul ‘Wisata Desa’ produksi Kreasi Film Cikahuripan, Nuryadi sebagai apresiasi kreatif film terbanyak I dan Ryan Kantau sebagai apresiasi kreatif film terbanyak II.
Selain itu ditambah 2 Apresiasi Kreatif Film, karena mereka kirim karya yang terbanyak. Saya juga optimis jika melihat berkembangannya dari tahun ke tahun. Apalagi untuk FFW ke-3 2020 ini, meski dalam masa pandemi COVID-19, Panpel menerima total peserta yang mengirim karyanya mencapai 31 karya film,” pungkas Amirza. ■ RED/AGUS SANTOSA