JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Insiden penembakan yang terjadi Senin (7/12/2020) dinihari kemarin dan menyebabkan meninggalnya 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Mereka itu menghadapi takdir kematiannya manakala sedang mengawal Imam Besar Habib Rizieq Syihab (IB HRS) untuk menggelar pengajian.
Dari pernyataan resmi pihak berwajib Polda Metro Jaya, menyebutkan telah terjadi baku tembak di TKP Jalan Tol Cikampek, antara 6 Laskar FPI dengan kelompok Orang Tak Dikenal (OTK). Yang kemudian akhirnya sekelompok OTK tersebut dinyatakan sebagai aparat kepolisian berpakaian preman karena mendapat serangan lebih dulu.
Masih terkait masalah tersebut, tidak sedikit tokoh-tokoh masyarakat dan DPR RI ikut angkat bicara. Termasuk sosok Ustadz Abdul Somad (UAS) yang ikut mengomentari melalui sebuah video. Bahkan memberikan pendapatnya terhadap kasus yang menimpa 6 Laskar FPI tersebut.
Dalam video itu, UAS mengungkapkan ada 3 poin utama, tentu saja sebagai komentarnya terhadap insiden berdarah. Point pertama dengan meminta kepada Komnas HAM untuk mengusut tuntas insiden tersebut agar tidak berkepanjangan. UAS pun percaya bahwa hanya Allah SWT yang dapat menolong agar masalah ini selesai.
“Poin kedua meminta kepada Komnas HAM supaya mengusut tuntas supaya tidak terjadi fitnah berkepanjangan. Tujuannya untuk mematikan percikan-percikan api di tengah ilalang kering,” ungkap UAS dengan kalimat penuh berfilosofi.
Oleh karenanya, UAS juga berharap agar masyarakat semuanya tidak terprovokasi mengenai insiden ini. Harus bisa berpikir cerdas dalam menggunakan sosial media (Medsos) dan tetap memperbanyak doa kepada Allah SWT, karena Dialah yang mengatur kehidupan. Kenapa? Karena, tidak satu pun kejadian di dunia ini yang luput dari pandangan Allah SWT.
“Sedangkan untuk point yang ketiga, yakni kepada seluruh jamaah seluruh bangsa Indonesia supaya tidak mudah terprovokasi. Harus cerdas berpikir, cerdas ber-Medsos serta banyak berdoa kepada Allah SWT. jangan lupa hidup ini ada yang mengatur, tidak ada satu pun yang luput dan lepas dari pandangan Allah, SWT,” ucapnya.
Dalam ajaran agama Islam, disebutkan UAS, membunuh satu orang sama saja dengan membunuh semua orang. Kemudian, membunuh orang beriman,maka balasannya adalah neraka jahanam.
“Audzubillahiminassyaitonnirojim, man qatala nafsan bighayri nafsin faka-annamaa qatala nnaasa jamii’an. Siapa yang membunuh satu orang maka dia sama seperti membunuh semua orang. Waman yaqtul mu’minan muta’ammidan fajazaa’uhu jahannam. Siapa yang membunuh orang beriman, maka balasannya adalah neraka jahanam,” kata UAS, Selasa (8/12/2020) melalui video yang dikirimkan oleh Jurnalis Islam Bersatu (JITU).
Pada bagian lain, UAS juga mengatakan bahwa dalam agama Islam atau agama manapun, tidak ada ajaran untuk membunuh sebagai solusi menyelesaikan masalah. Karenanya, tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri. ■ RED/GOES