JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Atas keinginan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Ketum Depinas) SOKSI Ir Ali Wongso bahwa pada akhir Desember 2020 ini, posisi Ferry Juan SH bakal kembali dilantik sebagai Ketua Umum Baladhika Karya SOKSI berdasarkan perpanjangan masa bakti hasil Musyawarah Besar (Mubes) 2008 silam.
Hal tersebut untuk mensikapi kondisi organisasi masyarakat (Ormas) sayap SOKSI underbouw GOLKAR, setelah dua kali masa bakti (2008 – 2013 & 2013 -2018) berjalan, selanjutnya status quo akibat adanya upaya ‘kudeta‘ kepemimpinan oleh kubu Nofel dan Hendrik.
Dari perjalanan keberadaan dan eksistensi Baladhika Karya SOKSI dibawah komando Ferry Juan SH selaku Ketum, pada faktanya bisa berjalan secara organisasi. Selain itu juga cukup solid dan tangguh, meski ada upaya-upaya yang ingin melengserkan secara inkonstitusional.
Menurut pengacara kondang yang sukses banyak menangani perkara-perkara besar tersebut, posisinya sebagai Ketua Umum Baladhika Karya SOKSI kali pertama harus menghadapi guncangan manakala Nofel melakukan Munas Baladhika Karya 2015 dan ternyata peserta Munasnya tidak quorum, di mana hal itu tentu saja bertentangan dengan Angggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Baladhika Karya.
Ditambahkan Ferry Juan SH lebih lanjut, buktinya sampai dengan saat ini setidaknya ada 20 lebih Depidar Baladhika Karya tetap solid dan loyal kepada dirinya. Sedangkan rongrongan rencana ‘kudeta‘ kedua datang dari kubu Hendrik atau BKSS tersebut jauh lebih parah lagi. Ada upaya membelokkan Rakernas Baladhika Karya 2016 ke Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dengan peserta-peserta siluman (Depidar ilegal).
Disimpulkan Ferry Juan SH bahwa hal seperti itu jelas dapat merusak moral dan mental kader Baladhika Karya yang kelak diharapkan menjadi pemimpin bangsa. Karena itu, maka Munaslub tersebut telah dinyatakan batal demi hukum oleh Pendiri Baladhika Karya.
“Nah, bagaimana bisa memimpin bangsa dengan jujur dan benar, jika sekarang saja sudah belajar main siluman-silumanan? Kita tidak tahu bahwa BKSS tersebut, dibawah sayap Ormas yang mana? Mungkin sayap siluman,” sentil pria berpenampilan flamboyan itu kepada POSBERITAKOTA, Sabtu (19/12/2020) pagi tadi.
Pada bagian lain, Ferry Juan SH juga menegaskan kalau dirinya sangat setuju dengan istilah regenerasi. Namun begitu, tegas dia, lakukanlah dengan cara yang elegan dan legitimate. “Hormati keberadaan semua Depidar Baladhika Karya yang telah menjadi bagian daripada Baladhika Karya SOKSI. Tentu saja dengan menyertakan mereka semua ke dalam Mubes Baladhika Karya SOKSI, minimal harus 20 Depidar. Memangnya, ini Ormas kakek moyangmu seenaknya saja bikin Munas?” Begitu penjelasan tegas Ferry Juan SH yang akan menggenapi 34 Depidar Baladhika Karya SOKSI dalam tahun 2021 mendatang.
Demi menjaga marwah Ormas Baladhika Karya SOKSI yang sudah eksis dan banyak berperan positif dalam kancah nasional, Ferry Juan SH sebagai Ketum mengaku siap mengantar Ormas kebanggaannya tersebut menuju pelaksanaan atau digelarnya Mubes Baladhika Karya yang legal.
“Tekad saya Ormas Baladhika Karya SOKSI harus tetap utuh dan eksis. Kemudian bisa berperan aktif di dalam memberikan kontribusinya bagi bangsa dan negara tercinta, Indonesia,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA