Akibat Arus Bawah di Perairan Kepulauan Seribu, BASARNAS Sebut Posisi Kotak Hitam Berubah

POSBERITAKOTA (JAKARTA) – Akibat arus bawah di perairan Kepulauan Seribu, posisi black box (kotak hitam) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang diduga mengalami kecelakaan udara, berubah. Padahal, sebelumnya sudah dipetakan titiknya. Sedangkan kotak hitam itu sendiri flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Bagus Puruhito. Sementara petugas berhasil mengumpulkan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Pos Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 10 Januari 2021.

“Jadi tentang keberadaan black box dalam mencari sesuatu di bawah tidak selalu benda tersebut akan ada selalu di situ. Terlebih lagi kemarin hujan deras di perairan Kepulauan Seribu,” terang Bagus, Senin (11/1/2021) malam di dermaga JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut dia perihal penyelaman untuk mengetahui posisi black box, bukanlah hal yang mudah. Karena, lanjut Bagus, posisinya bisa saja berubah dari waktu ke waktu karena arus bawah permukaan di perairan Kepulauan Seribu.

“Untuk operasi SAR gabungan hari ini secara total telah menghasilkan sebagai berikut. Sebelumnya, saya menyebutkan ada 18 kantong jenazah tubuh korban penumpang. Hari ini kita mendapatkan 27 kantong jenazah. Totalnya sejak awal pencarian hingga hari ini sudah 45 kantong jenazah,” tuturnya.

Bagus lebih jauh menjelaskan bahwa ada bagian pesawat potongan kecil yang ditemukan hari ini ada 5 kantong. Namun totalnya bertambah menjadi 15 kantong. Selanjutnya, potongan besar ada 5 yang ditemukan hari ini, jadi total ada 22 kantong serpihan pesawat besar yang sudah ditemukan.

“Khusus rencana operasi SAR besok fokus melaksanakan korban dan diikuti material lainnya serta dengan area yang diperluas. Penyelaman di bawah permukaan, di bawah sonar. Malam ini masih akan merapat satu kapal Sea Rider dari Basarnas yang kemungkinan membawa banyak temuan. Mudah-mudahan nanti, bisa saya sampaikan lagi kalau hasilnya signifikan,” pungkas Bagus. ■ RED/THONIE AG/AYID PS/GOES

Related posts

Fenomena Urban, WARUNG MADURA & Pembangunan Entrepreneurship di Indonesia

Jelang Dimulainya Panen Padi, WARGA DESA TENAJAR KIDUL INDRAMAYU Rutin Gelar & Lestarikan Upacara Adat Mapag Sri

Gandeng HDII, EVENT ‘JDC DESIGN WEEK 2024’ Penanda Rebond & Sebagai Wadah Promosi Bagi Desain Terbaik Indonesia