POSBERITAKOTA (JAKARTA) – Pandemi COVID-19 segera berlalu. Itu impian seluruh bangsa Indonesia. Lantas, apa kunci utama untuk menggapai ekspetasi (harapan-red) tersebut? Jawabnya, masyarakat harus selalu ingat – patuh – disiplin akan pentingnya menjalani protokol kesehatan (Prokes).
Hal tersebut di atas dipaparkan Prof DR dr Iris Rengganis Sp.PD-KAI selaku Juru Bicara Vaksin IDI (Ikatan Dokter Indonesia) saat diwawancarai POSBERITAKOTA, Jumat (15/1/2021) malam melalui surat elektronik. Ia juga bilang dan sekaligus mengingatkan kalau ketertiban menjalankan protokol kesehatan (Prokes) juga menjadi syarat mutlak alias kunci utama keberhasilan memutus mata rantai penyebaran virus SARS-CoV-2.
Tak cuma itu saja. Prof Iris juga mewanti-wanti bahwa ditengah trend penyebaran virus yang semakin tinggi, 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir) saja tidaklah cukup. Pada bagian lain, masyarakat pun diminta agar menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas atau aktifitas keramaian jika bukan dalam kebutuhan yang mendesak.
“Jadi, meski kita pakai masker namun tetap saja berada dalam kerumunan banyak orang, jelas itu akan memancing kita. Terlebih lagi berada dalam situasi makan bersama, menonton bioskop serta pergi ke mal,” ucap Prof Iris dalam keterangan tertulisnya.
Karena itu, saran dia, faktor kehati-hatian menjadi sangat penting dilakukan. “Bukan cuma menjaga diri, tetapi juga melindungi untuk kerabat terdekat. Mengingat, saat ini lingkar paparan infeksi semakin kecil. Saat kasus DKI Jakarta menyentuh 426.000, saat itulah risiko inner circle semakin kecil, menjadi 1:25 atau 1 dari 25 penduduk DKI Jakarta terpapar positif COVID-19,” bebernya.
Namun begitu, Prof Iris yang juga dikenal sebagai ahli atau Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunisasi, memberikan penekankan bahwa vaksinasi saja tidak akan cukup untuk menghentikan pandemi COVID-19. Selain faktor ketersediaan vaksin yang belum memadai, Pemerintah juga baru menyediakan satu varian vaksin, yakni SINOVAC.
Patut untuk diketahui, vaksinasi ini tidak dapat diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa kreteria kelompok yang belum direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin. Beberapa diantaranya adalah kelompok usia di bawah 18 tahun dan di atas 60 tahun, ibu hamil dan menyusui serta beberapa kelompok komorbid (penyakit penyerta-red).
Untuk menyikapi plus memahami hal tersebut, kata Prof Iris, karenanya penting menjaga imunitas diri. Beberapa di antaranya dengan melakukan olahraga, makan-makanan bergizi, mengkonsumsi vitamin dan air yang cukup juga dapat menjadi tameng pendukung seseorang agar terhindar dari penyakit. “Jadi, semua rangkaian tersebut di atas, harus tetap dijalankan, sampai masa pandemi berakhir,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA