POSBERITAKOTA (BEKASI) – Jangan mudah menilai ketaqwaan seseorang yang di bawah kita dan buang jauh-jauh rasa benci di hati. Sebab, niat datang beribadah ke masjid itu seakan-akan ingin melihat Allah SWT. Atau, diri kita sedang benar-benar dilihat oleh Allah SWT.
Demikian disebutkan sekaligus ditegaskan oleh Ustadz H Husni Mubarok Lc. M.Th.I dalam menjawab pertanyaan jamaah dipenghujung ta’lim ba’da Subuh, di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villla Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Ahad (24/1/2021) yang juga diikuti puluhan jamaah lain.
“Ikhsan itu ilmu hati yang ada dalam diri manusia. Makanya, perlu terus dibimbing, agar tidak gampang menilai ketaqwaan orang lain. Kemudian, buang juga jauh-jauh rasa tidak suka (benci-red) kepada orang lain, terlebih saat berada atau tengah beribadah di dalam masjid,” terangnya.
Ustadz Husni Mubarok yang mengupas tema ceramah terkait surat Yassin ayat 40 sampai 42 (Tafsir Juz 30), lantas menyambungkan dengan pertanyaan jamaah lain seputar seseorang yang meninggal dunia husnul khotimah dan apakah mendapat jaminan masuk surga langsung?
“Semua itu bisa masuk surga, tapi tetap ada prosesnya. Kecuali yang mati syahid. Karena secara hakiki menjalankan perang di jalan Allah SWT. Atau, semata-mata karena Allah SWT. Jadi, sangat bergantung dari amal perbuatannya. Sedang jaminannya yaitu yang tidak mensekutukan Allah SWT,” urainya, panjang lebar.
Pada bagian lain, dimana mencoba merunut isi ceramah yang disampaikan Ustadz Husni Mubarok, ada disampaikan terkait musibah besar Tsunami, di mana Allah SWT menunjukkan kekuasan-NYA. “Bahkan sudah terjadi di belahan bumi. Di situlah ujian bagi manusia, kalau Allah SWT masih eksis. Bencana Tsunami adalah tumpahan air dari atas dan keluar dari bawah,” tuturnya.
Dari situlah kembali digambarkan oleh Ustadz Husni Mubarok bahwa semua di dalam kehidupan ini, jelas tidak lepas dari kehendak-NYA. Semua akan kembali kepada Allah SWT. Apapun keilmuan seseorang, jika Allah SWT berkehendak lain, tidak ada yang menolong manusia. Misalkan ada seseorang yang merasa kuat dengan kekayaan atau kekuasaannya.
“Ini bisa masuk akal dan atau juga tidak masuk akal, jika Allah SWT sudah berkehendak. Makanya, jangan anggap takdir dari Allah SWT itu buruk. Sebab, buruk dimata kita sebagai manusia, belum tentu dihadapan Allah SWT,” ungkapnya.
Oleh karenanya, disarankan Ustadz Husni Mubarok lagi bahwa dalam kondisi apapun harus selalu ingat kepada Allah SWT. Termasuk ketika menghadapi atau datangnya musibah.
Kenapa? “Ingat Allah SWT saat lagi susah itu wajar. Yang bagus justru pada saat senang dan melakukan sujud syukur. Yang perlu diingat selalu oleh kita adalah kekuasaan dan takdir Allah SWT,” tutup Ustadz Husni Mubarok, menyudahi ceramahnya. ■ RED/AGUS SANTOSA