26.7 C
Jakarta
22 November 2024 - 02:51
PosBeritaKota.com
Nasional

Jubir Satgas Penanganan COVID-19, PROF WIKU ADISASMITO Minta Masyarakat Kurangi Mobilitas Demi Cegah Virus Varian Baru

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Belum tuntas dan benar-benar berada dalam zona aman terkait wabah virus Corona serta pandemi COVID-19 meski sudah setahun berjalan, masyarakat kembali dihadapkan dengan kabar bakal munculnya bahaya virus dengan varian baru. Hal tersebut sebagai dampak negatif dari mutasi COVID-19 itu sendiri.

Dalam acara konferensi pers virtual terkait ‘Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 4 Maret 2021’ pada Kamis (4/3/2021) sore kemarin, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Koordinator Tim Pakar, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa demi untuk mencegah dampak negatif dari mutasi virus COVID-19, semua harus proaktif untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain di sekitar, tentu saja dengan cara tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu.

Ditegaskan Prof Wiku, kita semua tidak bisa hanya menunggu hasil temuan dari ilmuwan untuk mengetahui varian tersebut berbahaya atau pola distribusinya. Karena apa? Langkah atau proses penelitian saintifik tersebut, sangat membutuhkan waktu cukup lama.

“Tentunya, kita ya harus yang proaktif melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Caranya dengan tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu. Dan, pada gilirannya, penularan bisa dicegah dengan baik sehingga mutasi pun bisa dicegah agar tidak terjadi,” paparnya.

Menurut Prof Wiku lebih lanjut bahwa bentuk kesiapsiagaan dalam potensi menghadapi mutasi adalah dengan menghambat persebaran virus tersebut yang mebuat tingkat infeksi yang tinggi. Hal itu juga dapat meningkatkan peluang terjadinya lebih banyak varian yang dihasilkan. Pasalnya, prinsip virus tersebut untuk bisa bertahan hidup.

“Jadi, seberapa pun kekuatan varian yang akan muncul di masa yang akan datang, jika kita tidak memberikan peluang untuk virus tersebut masuk ke dalam tubuh kita, maka virus tersebut tidak akan membahayakan. Karena itu, tugas kita bersama-sama adalah memutus mata rantai penularan di komunitas dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah kasus baru,” ucapnya, panjang lebar.

Namun demikian, Prof Wiku ingin mengajak masyarakat untuk patuh terhadap 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Termasuk melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment untuk mencegah meluasnya penularan. Jangan lupa mengikuti vaksinasi untuk menumbuhkan imunitas tambahan secara spesifik di komunitas.

“Ini menjadi bagian sangat penting, kita semua tetap harus disiplin melakukan protokol kesehatan. Karena, hal itu bakal benar-benar melindungi diri kita,” tutur Prof Wiku mengakhiri omongannya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Penuhi Undangan Peresmian RSMBS, KAPOLRI Sebut Fakes Memadai Bisa Wujudkan Indonesia Maju di Tahun 2045

Redaksi Posberitakota

BMKG Beri Peringatan, INGAK-INGAK Ada 20 Wilayah Indonesia Terancam Cuaca Ekstrem Pasca 10 Hari Lebaran

Redaksi Posberitakota

Akibat Hujan & Amblas, JALUR JALAN LAHAT-PAGARALAM Sumsel Putus Total

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang