BOGOR (POSBERITAKOTA) – Setelah proses penggusuran dan ganti untung tanah warga selesai, kini PT KAI (Kereta Api Indonesia) mulai terlihat mengerjakan pembuatan jalur ganda rel kereta api untuk jurusan Bogor ke Sukabumi pulang pergi (PP). Bahkan diperoleh kesan tengah ‘dikebut‘ proyek pengerjaannya.
Dalam pantauan langsung POSBERITAKOTA, Selasa (23/3/2021) pagi tadi, sejumlah alat berat seperti mobil beko nampak terlihat tengah mengeruk dan meratakan tanah. Sepertinya meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19, tak menghalangi proses pengerjaan.
Sejumlah warga Bogor yang ditemui untuk dimintai pendapatnya, mengaku senang. Mereka malah berharap agar jalur ganda rel KA segera rampung. Bahkan dengan harapan bisa menghidupkan semua sektor ekonomi, khususnya bagi warga Bogor dan Sukabumi.
“Saya senang karena baru Presiden sekarang yang memikirkan pembuatan jalur ganda rel KA. Proses pengerjaannya pun seperti dikebut, tentu saja agar cepat selesai,” ucap Endi, warga Sukabumi yang kini menetap di Bogor itu kepada POSBERITAKOTA.
Menurut pria yang sudah berusia 40 tahunan lebih itu, jika sudah ada jalur rel ganda KA, bisa berpengaruh terhadap potensi hasil bumi dan juga pariwisata. “Di Bogor dan Sukabumi ini, ada produk ikan air tawar yang melimpah, batu hias serta berbagai kerajinan tangan maupun makanan khas,” tegasnya.
Tidak hanya itu saja. Potensi wisatanya pun, kata Endi lagi, bisa lebih maju lagi. “Ada kawasan wisata Salabintana yang menghadap Gunung Gede Pangrango. Bangunan hotel pun banyak bertebaran di situ yang nantinya dapat menghidupkan pariwisata di kawasan Bogor dan Sukabumi,” ucap dia, lagi.
Keberadaan tol Bocimi (Bogor-Cianjur-Sukabumi) baru saja selesai. Setidaknya dapat untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Utama menuju Cianjur dan Sukabumi. Terlebih di sekitar situ, banyak pabrik sehingga sering bikin macet saat pagi dan sore hari.
Jika jalur rel ganda KA Bogor – Sukabumi rampung, setidaknya intensitas perjalanan kereta api bisa ditambah. Termasuk ditempuh lebih cepat waktunya. Dari biasanya memakan waktu 2,5 jam, ke depan cukup 1 jam saja. Termasuk perlu ada kereta barang yang bisa membawa hasil pertanian untuk dipasarkan di Kota Bogor dan sampai Jakarta.
Jika perjalanan lancar, seperti dengan pengadaan KRL atau Commuter Line, tentu bakal mendorong wisatawan domestik berwisata ke Sukabumi. Paling tidak dalam dua atau tiga tahun ke depan, pariwisata Kota Sukabumi bakal semakin cerah. ■ RED/GUNAWAN WIBISONO/GOES