25.2 C
Jakarta
22 November 2024 - 05:49
PosBeritaKota.com
Syiar

Ceramah Ramadhan di Bekasi, USTADZ FITRIAN NABIL Bilang Puasa Itu Mendidik Ruh Kita Agar Menjadi Orang yang Bertaqwa

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Tidak akan rugi bagi seseorang jika berwasiat pada ‘kesabaran‘ dan ‘kebenaran‘. Hal itu termaktub dalam jus 30 Al-Quran, di mana Allah SWT bersumpah dengan waktu atau masa, utamanya terhadap perputaran waktu. Begitu pula manusia harus serius ketika berhadapan dengan waktu.

“Sekarang memang tidak rugi. Kita baru terasa rugi, ketika tahu akibatnya di akherat nanti. Kecuali bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT yang mengatur kehidupan ini. Kita harus beramal sholeh, mengaji, zakat, puasa dan lain sebagainya untuk kebaikan,” ucap Ustadz Fitrian Nabil L.c, membuka isi ceramahnya.

Dalam ceramah Ramadhan pada malam ke-7 sekaligus sebagai Imam sholat Taraweh di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahaan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan, Bekasi, Minggu (18/4/2021) malam – Ustadz Nabil menukil QS Al-Baqarah Ayat 183 Baqarah :
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ
(Yaa ayyuhal laziina aamanuu kutiba ‘alaikumus Siyaamu kamaa kutiba ‘alal laziina min qablikum la’allakum tattaquun).

Sedangkan arti dari ayat 183 QS Al-Baqarah tersebut, menyebutkan : “Wahai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”.

Allah SWT perintahkan puasa itu wajib. Dari 354 hari di tahun Hijriah, kita hanya diwajibkan puasa selama 29 hari. Maknanya adalah untuk mendidik ruh, agar kita menjadi orang bertaqwa. Waktu yang sedikit itu 29 dari 354 hari atau batasan maksimal usia berkisar antara 60-70 tahun, ya harus kita pergunakan sebaik mungkin,” tegasnya.

Ustadz asal Tambelang (Tambun) Bekasi yang merupakan sarjana Islam lulusan dari Cairo (Mesir) tersebut, menyebutkan bahwa kita sebagai Muslim harus melihat kebaikan di bulan suci Ramadhan. Bayangkan saja, kata Ustadz Nabil, jika sholat di Masjidil Haram saja, pahalanya bisa 1000 kali lipat. Makanya, perlu bertabiah di bulan Ramadhan ini. Jangan buru-buru meninggalkan kebaikan.

“Kalau sebelumnya sholat di rumah, kenapa tidak kita bikin wajib sholat di masjid. Kita dzikir, sholat tabiah serta membaca Al-Quran. Sebagai umat manusia dan Muslim, hati kita harus selalu bertaut kepada Allah SWT,” urai Ustadz Nabil.

Pada sisi lain, diingatkan pula bahwa Allah SWT itu memiliki sifat kasih sayang. “Makanya, kita praktekan. Termasuk manakala ketika kita sedang berpuasa, sebenarnya kita sudah mengimplemetasikan sifat-sifat Allah SWT. Sedangkan puasa juga bukan cuma tidak makan dan minum saja, tapi juga harus menjaga perkataan (lisan-red). Dan, Allah SWT itu senang dengan hamba-NYA yang berpuasa,” pungkas Ustadz Fitrian Nabil L.c. □ RED/FOTO: BAGAS/AGUS SANTOSA

Related posts

Kajian Pilihan di Masjid Istiqlal, Ceramah Terakhir Rasulullah (Hadist 8 s/d 12)

Redaksi Posberitakota

Tetap Eksis di Usia 42 Tahun, YAYASAN WAKAF BAITUSSALAM Kini Berganti Pengurus & Banyak Diisi Kader Muda

Redaksi Posberitakota

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal, MULAI dari DIRI SENDIRI

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang