Dalam 10 Hari Terakhir Ramadhan, USTADZ ABDUL ROSYID Mengajak Jamaah Meningkatkan Ibadah ke Level yang Lebih Tinggi

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Tak terasa bahwa perjalanan Ramadhan 1442 H segera meninggalkan kita kembali. Makanya dalam sisa 10 terakhir bulan puasa ini, hendaknya kita semakin meningkatkan level ibadah yang lebih tinggi lagi. Tentu saja dalam konteks keistiqomahan, agar menjadikan ‘teladan‘ dengan menjalankan ibadah sampai selesai.

Ajakan tersebut digaungkan Ustadz Abdul Rosyid S.Ag saat memberikan ‘Kultum‘ jelang digelarnya sholat Taraweh malam ke-20 Ramadhan 1442 H di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (1/4/2021) malam.

“Baginda Nabi Muhammad SAW/Rassulullah telah mencontohkan kepada kita sebagai umatnya. Apa? Agar memanfaatkan ibadah jelang berakhirnya Ramadhan atau jelang 10 terakhir. Kita harus meningkatkan keistiqomahan untuk mencapai derajat yang lebih tinggi lagi,” urainya dihadapan ratusan jamaah.

Melalui pemaparan ceramahnya yang teduh dan menginspirasi, Ustadz Rosyid berharap mudah-mudahan adanya larangan ‘Mudik Lebaran’, pelaksanaan sholat Ied (Idhul Fitri 1442 H) di Masjid Jami Al-Ikhlas bakal dipenuni jamaah. “Masjid ini penuh saat sholat Ied nanti,” ucapnya.

Namun begitu masih terkait bulan suci Ramadhan, kata Ustadz Rosyid seperti dikisahkan Siti Aisyah, ada yang ditakutkan Rassulullah atau Baginda Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, beliau mengencangkan ikat pinggang. Apa artinya? “Yang pertama yaitu ajakan untuk meningkatkan intensitas ibadah, harus lebih baik. Bahkan masjid-masjid di Arab Saudi, jamaahnya sampai meluber (penuh-red) di 10 hari terakhir Ramadhan,” jelasnya, lagi.

“Ini problemnya di kita, kalau sudah H-3 jelang Idhul Fitri, malah terjadi krisis jamaah. Orang-orang justru cuma bareng menunggu beduq Maghrib. Makanya, jangan bulan Ramadhan ini dirusak oleh hal-hal duniawi,” ungkap Ustadz Rosyid, seperti mengangkat realitas sosial atau gambaran riil dari masyarakat kita setiap dipenghujung Ramadhan.

Sebaliknya, imbuh Ustadz Rosyid lagi, yang kedua meskipun capek melaksanakan sholat Taraweh, tapi nikmat. “Mari kita hidupin amal ibadah. Pada 10 terakhir Ramadhan, bakal ada Malam Lailatul Qodar. Karenanya, Ramadhan ini harus kita jalani dan lalui dengan keikhlasan hati. Kita pun minta kepada Allah SWT, kekuatan lahir dan bathin,” tegasnya.

Ustadz Rosyid mencontohkan agar lebih banyak berada di masjid. Beritikab dan membaca Al-Quran. “Kita naikin level ibadah kita. Yang komit sejak malam pertama sholat Taraweh hingga malam terakhir. Mencari berkah dunia dan akherat,” tutupnya.

Dalam pelaksanan giat sholat Taraweh tadi malam, Ustadz Abdul Rosyid S.Ag bertindak sebagai imam. Bilal dipercayakan kepada Akmal Ikrar. Sedangkan pembaca maklumat yakni Aldy Ardhian (Sekretaris DKM Jami Al-Ikhlas.

Seperti biasa, seusainya diadakan Tadarusan oleh sejuah jamaah. Mereka di antaranya adalah Slamet Sahuri, Ustadz Wanito, Saipul Anas, H Jaelani Mughni, Ustadz Saepul Aziz, Nana dan lainnya.

Kelembagaan DKM Jami Al-Ikhlas telah membentuk panitia penerimaan zakat fitrah yang dipercakan kepada Ustadz Rojali. Puluhan remaja anggota Ikrar yang dikoordinatori Saefulloh, nampak sibuk dalam kepanitiaan penerimaan zakat fitrah. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Kajian dalam Program Hikmah di Masjid Istiqlal Jakarta, BAHAS SOAL ‘Keutamaan Silaturahim’

Goresan Imam Besar di Masjid Istiqlal, IDHUL FITRI = Reinkarnasi Spiritual

Idhul Fitri 1445 H, PEMINTA & PEMBERI MAAF dalam Konteks Jatidiri Kemanusiaan