JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Wanita politisi Partai Golkar yang juga dikenal sebagai artis, Camelia Panduwinata Lubis SE M.Ikom, mengaku terkejut setelah mengetahui laporan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adanya 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (Bansos) yang telah dinonaktifkan.
Oleh karenanya, ia mendesak agar kasus data ganda penerima Bansos pada era Kemensos yang lalu, diusut sampai tuntas. Jadi, menurutnya lagi, itu mengindikasikan bobroknya manajemen Bansos. Pemerintah harus memberikan klarifikasi yang sejelas-jelasnya.
“Jujur, saya kaget (terkejut-red) dan sungguh sangat prihatin. Apalagi dengan terbukanya kasus ini. Setelah persoalan korupsi Bansos COVID-19 yang diungkap KPK dan melibatkan pucuk pimpinan tertinggi di Kemensos, kini ada lagi kasus yang sungguh sangat mengenaskan kembali diungkap. Ini bukti bahwa bobroknya pengelolaan atau manajemen Bansos,” teriak lantang Camelia Panduwinata Lubis saat dihubungi POSBERITAKOTA, Sabtu (29/5/2021) siang.
Terkait hal itu, Camel Petir – begitulah nama populernya dijagad keartisan, langsung meminta Mensos Risma agar membuka carut marutnya pengelolaan Bansos supaya publik tahu siapa yang diuntungkan dengan adanya data ganda penerima Bansos tersebut.
Perempuan yang aktif di organisasi masyarakat KITA dan HKTI satu ini, juga ingin menyokong KPK untuk segera mengungkap pelaku dan otak pembuat 21 juta data ganda penerima Bansos. Bahkan, kata Camel Petir lagi, DPR RI pun perlu membentuk Panitia Khusus (Pansus).
“Saya melihatnya ini menjadi persoalan serius. Jangan sampai kemiskinan justru dijadikan bancakan dan permainan politik oleh oknum-oknum yang tidak punya hati, dan kepedulian sosialnya kepada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin,” pungkas Camel Petir, geram. ■ RED/AGUS SANTOSA
1 comment
Eeeh busyeeet, daaah. Puantas selama pandemi ogud gak pernah kesenggol bansos, baik BLT mau pun yang lain. Kok bisa sih Lo ngembat hak orang lain?