JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Komplotan copet alias ‘pengutil’ dompet dan HP mulai banyak berkeliaran, terutama memanfaatkan padatnya penumpang Commuter Line yang beroperasi di kawasan Jabodetabek. Mereka beroperasi secara kelompok dengan modus memepet penumpang yang ingin naik atau turun rangkaian gerbong peron.
Jam-jam yang dijadikan waktu operasi para komplotan copet antara pagi, sore maupun malam hari. Pada saat itu terjadi kepadatan penumpang, karena bertepatan dengan waktu berangkat atau pulang kerja. Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai kerapkali jadi tempat kumpul (mangkal-red) mereka, karena telah ‘digambar’ selalu terjadi penumpukan penumpang.
Investigasi POSBERITAKOTA pernah memergoki atau melihat para komplotan copet tengah beraksi. Mereka rata-rata mengincar dompet maupun HP para penumpang Commuter Line. Jika saja pintu masuk terjadi penumpukkan penumpang yang ingin naik, di situlah baru beraksi.
Bagaimana ciri-ciri penampilan para komplotan copet tersebut? Beberapa di antaranya memakai tas sejenis rangsel yang digendong di bagian depan tubuhnya. Berjaket dan memakai topi untuk menutupi identitas pakaian dan raut wajahnya, apalagi dengan bermasker. Kerapkali matanya jelalatan dan selalu tertuju pada kantong celana para penumpang pria dan tas yang dipegang kalangan wanita atau ibu-ibu.
Mereka juga gampang emosional, jika tersenggol lengan tangannya. Apalagi saat beraksi, karena bisa membuat mereka gagal mencabut dompet penumpang atau HP yang jadi sasaran. Namun saat ditantang untuk ke Pos Keamanan Stasiun Kereta Api, mereka nyaris tidak berani dan memilih cuek.
PT Kereta Commuter Line Indonesia (KCI), diharapkan lebih memaksimalkan para petugas keamanan yang banyak tersebar di dalam stasiun. Atau, diharuskan mengawasi tingkah laku penumpang pada saat ingin menaiki gerbong peron. Setidaknya untuk mengatur kalangan penumpang yang akan naik gerbong peron di jam-jam padat. Kenapa? Karena situasi berebutnya penumpang, justru dimanfaatkan komplotan copet untuk beraksi. ■ RED/TIM POSBERITAKOTA/GOES