GAZA (POSBERITAKOTA) – Setelah tak lagi harus menghadapi serangan dentuman roket atau bom dari pasukan ‘zionis’ Israel, warga di Jalur Gaza Palestina kini merasakan situasi aman dan nyaman. Apalagi, pada Selasa (20/7/2021) besok, mereka tetap harus merayakan Hari Raya Idhul Adha 1442 H/2021 M, meski dengan perasaan penuh suka cita.
Betapa mencuatkan rasa miris dan duka mendalam, manakala sekitar dua bulan sebelumnya atau di akhir Mei 2021 lalu, mereka harus kehilangan orangtua (ayah atau ibu), paman atau bibi maupun anak-anak. Mereka kini tak bersama-sama lagi untuk merayakan Hari Raya Idhul Adha yang identik dengan penyembelihan hewan qurban (sapi atau domba).
Hebatnya, mereka tetap memiliki semangat berqurban, tentu saja dalam memperingati Nabi Ibrahim AS demi menunjukkan pengabdiannya kepada Allah SWT. Sedangkan Idhul Adha itu sendiri bertepatan dengan pelaksanaan haji. Selain itu juga ada tradisi ziarah Islam tahunan ke Mekkah, dimulai dari satu hari sebelum Idhul Adha.
Seperti yang diungkapkan seorang pensiunan guru berusia 73 tahun yang bernama Mahmoud Issa. Ia harus belanja pakaian baru untuk cucu-cucunya dan kemudian membawa mereka ke sebuah peternakan untuk membeli hewan qurban. Tetapi, ia berduka atas kematian kedua putrinya Manar (39 tahun) dan Lina (13 tahun) yang meninggal dunia karena kamp pengungsi di Bureij dihancurkan lewat serangan Israel, tepatnya pada 13 Mei 2021 silam.
“Jujur, kami masih dihantui oleh rasa sakit. Namun begitu, kami harus mengeluarkan anak-anak dari suasana ini. Kemudian membuat atau membawa mereka untuk merasakan suasana Lebaran (Hari Raya Idhul Adha-red),” curhat Issa kepada kantor berita Reuters.
Suasana duka memang belum bisa lepas dari alam bawah sadar (ingatan-red) mereka. “Kenapa? Ya, karena mereka harus melupakan rasa sakit, dimana harus kehilangan ibu dan kakak perempuan mereka,” tambah Issa berkisah apa adanya.
Dari pemberitaan yang sudah dilansir sebelumnya, Pemerintah Palestina dan Hamas menyatakan bahwa ada 2.200 rumah hancur dan 37.000 rusak akibat dibom militer Israel. Hal itu akibat adanya serangan militer selama 11 hari dari tentara Israel. Termasuk akibat pertempuran di lintas perbatasan antara Jalur Gaza (Palestina) dan wilayah Israel.
Bukan hanya itu saja. Setidaknya, ada lebih dari 250 warga Palestina tewas dalam ratusan serangan udara Israel di Gaza yang diluncurkan, setelah Hamas mulai menembakkan roket ke Israel. Aksi tersebut sebagai pembalasan atas apa yang dilakukan oleh militer Israel sebagai pelanggaran hak terhadap warga Palestina di Yerusalem.
Kembali ke suasana jelang Idhul Adha 1442 H, warga Gaza Palestina ibarat tengah meneguk kebebasan atau kemerdekaan, tanpa rasa khawatir yang selalu dilanda ‘peperangan’ perebutan wilayah. Mereka terlihat mulai mendatangi pedagang atau penjual hewan qurban. Setelah itu, mendatangi masjid-masjid untuk menghantarkan hewan-hewan qurbannya. RED/KB REUTERS/AGUS SANTOSA