JANGAN CUMA SEREMONIAL, MASTER LIMBAD NILAI TAYANGAN TV MINIM YANG BISA BANGKITKAN NASIONALISME

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Stasiun televisi (TV) terlihat masih minim dalam menyuguhkan siaran atau tayangannya yang bisa membangkitkan rasa nasionalisme di masyarakat. Yang ada dan terlihat dominan justru cuma tayangan yang berbau seremonial dalam momentum memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI kemarin.

Penilaian tersebut dilontarkan Master Limbad dalam mensikapi kecenderungan menurunnya rasa atau sikap nasionalisme di masyarakat. Sedangkan untuk meningkatkan nasionalisme itu sendiri, perannya justru bisa diambil oleh TV. Sebab, media layar kaca itu sangat erat hubungannya dengan masyarakat.

“Momentum HUT ke-76 Kemerdekaan RI, kok banyak diekspose cuma giat seremonialnya saja. Sedangkan dalam bentuk talkshow, film atau sinetron sangat minim sekali. Seharusnya media TV peka apa yang menjadi kesukaan masyarakat penontonnya,” ucap magician (pesulap-red) dan artis peran itu saat bincang-bincang dengan POSBERITAKOTA, Selasa (17/8/2021) malam.

Dalam pandangannya bahwa untuk generasi Millenial sangat kekurangan atau bahkan tidak ada sama sekali, bisa menyaksikan tayangan yang dapat membangkitkan rasa nasionalisme dalam dirinya. Padahal program talkshow, film dan sinetron, sangat efektif sekali.

Contohnya film layar lebar ‘Tjut Nyak Dhien’ dan sinetron TV ‘Tuanku Tambusai, dikatakan Master Limbad, pernah ditontonnya. Kedua karya itu sangat bagus dan dapat membangkitkan rasa nasionalisme dalam diri kita atau penonton.

“Kenapa ya sekarang nggak ada lagi karya film atau sinetron seperti itu? Film Bandung Lautan Api yang selalu berulang-ulang ditayangkan dilayar TV, juga termasuk karya terbaik. Stasiun TV kedepan harus kreatif,” tutup Master Limbad. □ RED/GOES

Related posts

Sudah Resmi Bercerai, RIA RICIS Persilakan Jika Teuku Ryan Mau Ketemu Anaknya

Penyakitnya Sudah Komplikasi, AKTOR DORMAN BORISMAN Harus Ikhlaskan Satu Kaki Diamputasi

Dulu Doyan Dandanan Seksi & Serba Terbuka, RIHANNA Kini Justru Sesali Diri Terkait Pilihan Masa Lalunya