JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Semangat nasionalisme serta kecintaannya pada bangsa dan negara, tetap dimunculkan oleh H Nurul Qomar. Meski saat ini tak lagi jadi ‘wakil rakyat’ di Senayan dan harus kembali ke habitat lamanya sebagai seorang seniman profesional. Karena, dulu awalnya mencuat bersama group lawak ‘4 SEKAWAN‘ bersama Derry, Eman dan Ginanjar.
“Saya ini kan aslinya dari seorang pendidik (guru-red), kemudian merambah ke dunia lawak. Di awal 90-an sampai 2000, saya memang super sibuk bersama group 4 SEKAWAN. Sampai akhirnya menapaki tangga popularitas,” ucap pria asli kelahiran Indramayu itu saat dihubungi POSBERITAKOTA, Kamis (23/9/2021) sore.
Memasuki tahun 2000-an ke atas, kehidupan H Qomar pun beralih ke dunia politik. Setelah bergabung ke Partai Demokrat (PD) yang dipimpin Ketua Umum (Ketum) Susilo Bambang Yudoyono (SBY), ia kemudian ‘manggung‘ di Senayan selama dua periode. Bersamaan SBY jadi Presiden RI selama 10 tahun.
Pensiun dari lembaga negara DPR RI, H Qomar sempat serius menekuni dunia pendidikan lagi. Bahkan sampai menduduki jabatan rektor di sebuah universitas swasta di Kota Brebes, Jawa Tengah. Berkat masih banyak kolega, ia akhirnya bisa ‘nyemplung‘ lagi ke dunia politik dan kini tercatat sebagai politisi di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) besutan Surya Paloh.
Di usianya yang sudah melewati setengah abad, H Qomar belum lama ini baru saja menjalani operasi besar di bagian usus. Bahkan, sekarang tengah menjalani masa recovery terkait kondisi kesehatannya. Namun begitu, semangat berkeseniannya seperti tak pernah luntur.
POSBERITAKOTA sempat terkejut memutar unggahan video terbarunya yang diberi judul ‘Ingat Pesan Abah’ (H Nurul Qomar – maksudnya). Masih besar semangat nasionalisme serta kecintaannya pada bangsa dan negara tercinta ini. Karenanya, ia memberi judul dalam unggahan video tersebut ‘Ini Pemuda yang Dibutuhkan Indonesia’.
Berikut petikan orasinya secara lengkap : Indonesia hari ini dan ke depan/Membutuhkan anak-anak bangsa Nusantara/Yang bermental enterpreneur/Enterpreneur patarung/Kalau salah dia perbaiki/Kalau jatuh dia bangkit lagi/Kalau gagal dia coba lagi/Yang penting dia tidak menyerah/Kalau kau menyerah, selesailah semua/Karena kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika kita menyerah dan tidak berusaha mencoba lagi/Ingat Pesan Abah. ■ RED/AGUS SANTOSA