BEKASI (POSBERITAKOTA) – Mengupas tentang baca atau melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, Ustadz Fitrian Nabil LC, mengatakan bahwa kita jangan terjebak dengan adanya kelompok atau aliran. Baik itu dari Muhammdiyah, Nadhatul Ulama (NU), PERSIS maupun yang lainnya. Yang penting, kita bisa duduk bareng.
Hal tersebut disampaikan Ustadz Fitrian Nabil LC, saat mengisi kajian ba’da Shubuh dihadapan puluhan jamaah, bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu.
“Melalui kesempatan dalam kajian ba’da Shubuh kali ini, saya ingin menyampaikan beberapa motivasi Rasulullah, terutama di dalam memuliakan orang yang bisa membaca Al-Quran,” paparnya.
Hal itupun, menurut Ustadz Fitrian Nabil, bisa tergambar manakala seusai Perang Qutub. Banyak kaum Muslimin jadi korban meninggal dunia, karena memang awalnya tidak mau mengikuti aba-aba dari Rasulullah. Di situ terlihat bagaimana orang-orang yang meninggal, tapi bisa membaca Al-Quran, maka kemuliaan pun bakal lebih mudah didapat.
“Rasulullah mengungkapkan, betapa mulianya mereka (jenazah) yang meninggal karena berperang membela agama Islam. Apalagi, mereka termasuk orang yang bisa dan mampu membaca Al-Quran,” tuturnya.
Dikatakan Ustadz Fitrian Nabil, begitulah kemuliaan yang didapat. “Makanya, jangan putus asa untuk belajar dan bisa membaca Al-Quran, sebelum meninggal dunia. Jika sudah bisa, bacalah semampunya. Yang penting rajin baca Al-Quran, walaupun cara membacanya masih jauh dari sempurna,” paparnya.
Selanjutnya Ustadz Fitrian Nabil pun, secara praktek baik bersama-sama maupun personal (pribadi), jamaah diajaknya untuk belajar membaca atau melantunkan Bismalah dan Al-Fatehah dengan benar. Yang penting, tambah dia lagi, harus sesuai kaidah seperti yang dibacakan oleh Imam di Masjid Nabawi maupun di Masjidil Harom.
Seusai pelaksanaan kajian ba’da Shubuh, segenap pimpinan dan pengurus DKM Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan VGH, mengajak para jemaah untuk silaturahmi sambil menikmati hidangan makanan kecil ala kadarnya sebagai pengganjal sarapan pagi. ■ RED/AGUS SANTOSA