MASUK PEKAN KE-16 JUM’AT BERKAH, PROGRAM ‘SEJADAH BABE’ MULAI SASAR PEMUKIMAN WARGA BABELAN BEKASI

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Program berbagi ‘SEJADAH BABE‘ (Sedekah Jumat Berkah & Amal Jariyah Babelan – Bekasi) selama 15 pekan Jum’at sebelumnya, lebih banyak menemui penerima nasi boks/aqua botol berdasarkan spontanitas. Hal itu ditemui manakala bertemu langsung di jalan dan tepat sasaran. Mereka pun memang tengah mengais rezeki yang belum tentu pasti datangnya.

Agar mendapatkan sasaran berbeda, TimSEJADAH BABE’ pun mengubah pemetaan warga masyarakat yang disasar. Caranya, tentu saja dengan mendatangi pemukiman warga secara acak di wilayah Babelan, Bekasi. Dan, pada kenyataannya, tidaklah terlalu sulit.

Hanya saja dibutuhkan komunikasi yang baik dan pas. Jika tidak, boleh jadi apabila main langsung disodori nasi boks/aqua botol, bisa saja mereka bakal tersinggung. Beruntung dengan kemahiran cara berkomunikasi dari POSBERITAKOTA sebagai partner media Tim ‘SEJADAH BABE‘, justru penerimaan warga masyarakat Babelan, Bekasi, sangat positif.

Dua keluarga yang diwakili ibu Asni (45 tahun) dan ibu Putra (32 tahun), warga Kampung Pulau Timaha (Babelan), mengaku sangat senang didatangi TimSEJADAH BABE‘. Keduanya memang sedang berada di rumah, karena suami mereka masing-masing tengah keluar rumah untuk bekerja.

“Rasanya, nggak mungkin kalau saya menolak. Saya justru harus berterimakasih. Kan nasi boksnya bisa untuk makan siang nanti. Biasanya, seusai sholat Jum’at, anak-anak minta makan bareng,” aku ibu Asni.

Pernyataan itu ikut dibenarkan oleh ibu Putra. “Sekitar jam 1 siang nanti, anak-anak pasti minta makan lagi. Alhamdulillah ini sudah dapat 3 nasi boks dari SEJADAH BABE,” timpal ibu dari 2 anak tersebut.

Sambutan hangat pun datang dari Bapak Hasan (55 tahun) dan ibu Ani (42 tahun. Pasangan keluarga ini juga tinggal di Kampung Pulau Timaha, Babelan. Sejak pagi nampak sibuk memisahkan barang-barang bekas (kardus, kaleng dan besi). Setelah menampung dari penjual (pemulung), tetap harus dipisah-pisah lagi.

“Alhamdulillah ya, saya bisa didatangi Tim SEJADAH BABE. Ya, buat makan siang nanti saja,” tutur ibu Ani seraya mendoakan agar para donaturnya diberi keberkahan dan banyak rejeki.

Tim ‘SEJADAH BABE’ juga tertarik dengan sosok bapak Asep (55 tahun). Ia datang dari kota Purwokerto (Jateng) mengaku baru 5 bulan lalu tinggal di wilayah Babelan, Bekasi. Sedangkan pekerjaan yang dilakoni, yakni sebagai tukang las pinggir jalan di Jalan Raya Pulau Timaha, Babelan, Bekasi.

“Kalau ditanya soal penghasilan, malah kagak menentu. Bisa dapat Rp 50 ribu atau kadang sampai Rp 150 ribu, tapi belum tentu dapat uang segitu setiap harinya,” jawab dia.

Ketika Tim ‘SEJADAH BABE’ melewati Mutiara Gading City, malah ketemu ibu Tarsinah (53 tahun) yang bekerja mengurus taman perumahan tersebut. Ia mengaku cuma digaji Rp 40 ribu/hari. Gaji pun baru bisa diambil 2 minggu sekali. “Ya, alhamdulillah, buat tambahan masak di rumah, kebetulan suami juga kerja,” tuturnya.

Hal senada diakui bapak Rafiie (50 tahun), tukang bersih-bersih atau pemotong rumput. Ia mengaku berterimakasih sebagai warga asli, kemudian dipekerjakan hampir selama 3 tahun belakangan ini. “Gajinya? Ya, pokoknya mah dicukup-cukupin buat istri dan anak-anak,” cerita dia.

Masih di wilayah pemukiman, Tim ‘SEJADAH BABE‘ juga menemui Biyan (25 tahun) bersama 4 warga Kampung Pintu, Desa Babelan Kota. Mereka sempat bertanya terkait pemberian nasi boks/aqua botol. Tapi akhirnya mereka paham, karena kedatangan pihak yang ingin Berbagi Jum’at Berkah.

Sementara itu Sohim (32 tahun) dan Alfan (30 tahun), penjual kelapa muda, juga disasar Tim ‘SEJADAH BABE’ pada pekan ke-16, Jumat (19/11/2021). Manakala disodori nasi boks/aqua botol, ikut merasa senang. Setidaknya, kata mereka berdua, ya untuk sarapan pagi.

Sama juga dengan M. Hasan (33 tahun) yang harus keliling kampung kirim gas melon pesanan pelanggan. “Saya sudah dapat gaji, cuma nganter ke pelanggan perumahan atau warung-warung. Sehari dihitung dapat gaji Rp. 80 ribu. Kalau full 30 hari kerja, ya lumayan buat kebutuhan keluarga,” tegas bapak dari 2 anak tersebut.

Pak Sinan (48 tahun) dan Pak Harja (38), tukang jual beli barang bekas, juga disasar Tim ‘SEJADAH BABE’ saat melintas di Perumahan VGH Kebalen atau tepatnya di wilayah RW 025. Keduanya keluar muter mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB.

“Sejak ada pandemi kayak begini, saya sering beli barang bekas. Banyak warga yang akhirnya jual barang yang sudah mulai rusak. Ya, agak ramai dan penghasilan rada lumayan, kalau sekarang, mah!” Begitu tutur bapak Harja.

Bapak Asep (55 tahun), perantau asal Garut (Jawa Barat), mengaku sudah 5 tahun merantau di wilayah Babelan. Pekerjaannya sebagai tukang sol atau service berbagai macam sepatu dan mangkal di Mutiara Gading City.

Sementara itu Bapak Ahmad (45 tahun) dan kedua kawannya sebagai petugas pengangkut sampah di lingkungan RT 004/RW 025 VGH Kebalen, juga sempat kebagian program ‘SEJADAH BABE‘. Pada pekan ke-19, melibatkan pula salah seorang Redaktur Senior POSBERITAKOTA, Thonie AG. Bahkan bertepatan program berbagi nasi boks/aqua botol sudah hampir kelar.

Termasuk Engkong Suan (67 tahun), petani ladang yang biasa menanam bayam dan kangkung di wilayah RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Jawa Barat. □ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri