JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ada 6 faktor yang menjadi penyebab atau penghambat dilaksanakannya kegiatan yang digadang-gadang sebagai event penutup kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni ajang ‘Formula E’. Bahkan berdasarkan prediksi, terindikasi kuat, bisa batal.
Hal tersebut disampaikan secara serius oleh pengamat kebijakan publik, Sugiyanto (SGY) saat dihubungi POSBERITAKOTA, Senin (31/1). Sebab, pertama pihaknya menduga bahwa pelaksanaan ajang ‘Formula E’ masih membutuhkan dana yang sangat besar dan berkisar mencapai ratusan milyar rupiah lagi. Sedangkan dari APBD DKI saja sudah tersedot Rp 560 milyar.
Kedua, dirinya juga menduga pihak PT. Jakpro mengalami kesulitan dana. Kenapa? Karena sudah tidak lagi didukung dana dari APBD DKI.
Ketiga, SGY pun menduga PT Jakpro belum mendapatkan sponsor untuk ajang ‘Formula E’. Sehingga bila mengunakan dana PT. Jakpro saja, maka akan samgat memberatkan PT. Jakpro. Boleh jadi PT. Jakpro akan merugi lagi.
“Pada tahun 2019 saja PT. Jakpro sudah rugi Rp. 76,22 milyar dan tahun 2020 juga rugi Rp. 240,89 milyar. Tahun 2021 data rugi-laba PT. Jakpro belum ada, tetapi kemungkinan juga rugi,” beber SGY.
Keempat, pihaknya memprediksi jika panitia salah memilih lokasi sirkuit di Ancol lantaran masih berupa tanah kosong dan membutuhkan waktu lebih lama dalam proses pembuatan sirkuit. Sehingga tak cukup waktu untuk pengerjaan sirkuit ajang ‘Formula E’ tersebut.
Kelima, SGY juga menduga bahwa pihak kontraktor enggan karena nilai kontraknya tak sesuai dengan kondisi pekerjaannya. Bahkan diduga keengganan kontraktor tersebut, akibat institusi KPK sedang menyelidiki dugaan korupsi kasus ‘Formula E’.
Keenam, ditegaskan pria berkacamata tersebut lewat memprediksinya. Akibat angka kenaikan COVID-19 (varian Omicron) menjadi ganjalan pelaksanaan ajang ‘Formula E’. Hal itu disebabkan angka peningkatan harian kasus COVID-19 khusus varian Omicron, ternyata paling tinggi di Jakarta.
“Jadi, apabila angka penambahan COVID-19 varian Omicron terus naik, maka boleh jadi Formula E akan batal digelar,” ucap SGY.
Meski begitu, SGY berharap agar tetap ada solusi yang terbaik untuk ajang ‘Formula E’. Tentunya bisa tetap terlaksana tepat waktu pada 4 Juni 2022 mendatang. Kendati kalaupun batal digelar tetap bertujuan untuk kepentingan masyarakat Jakarta.
“Nah, kuncinya Gubernur Anies Baswedan dan DPRD DKI Jakarta, ya harus satu suara tentang Formula E,” pungkas SGY, serius. ■ RED/AGUS SANTOSA