BEKASI (POSBERITAKOTA) – Sebanyak 80-an nasi boks plus air le mineral didistribusikan SEJADAH BABE lewat program Berbagi Jum’at Berkah pada pekan ke-26 (Jumat 4 Pebruari) di wilayah Babelan, Bekasi. Seperti yang sudah diplanning, Tim SEJADAH BABE untuk pekan ini ingin memprioritaskan atau dengan sasaran kalangan ibu-ibu yang tinggal di permukiman.
Sungguh tak disangka-sangka karena ternyata kehadiran Tim SEJADAH BABE mendapat sambutan positif. Mereka dari kalangan ibu-ibu di perkampungan atau yang tengah kerja di ladang, justru merasa senang meski hanya mendapat distribusi nasi boks dari program Berbagi Jumat Berkah.
Warga masyarakat Babelan yang tinggal di Kampung Utan, Kampung Wates, Buni Bakti, Kedaung dan Desa Kedung Pengawas – disasar secara acak. Bahkan mendatangi rumah mereka langsung, setelah mendapat penjelasan Tim SEJADAH BABE, tak menolak ketika disodori nasi boks dari program Berbagi Jumat Berkah.
Ibu Lamtani (50 tahun) yang tinggal di Kampung Wates, Babelan, tengah sibuk memanen bayam bersama sejumlah rekannya yang lain. Mereka bilang cuma sebagai buruh petik untuk memanen dan cuma dapat bayaran antara Rp 50 atau Rp 75 ribu/hari.
“Pekerjaan kayak gini, belum tentu ada setiap harinya. Jadi, sangat bergantung dari petani. Seminggu, paling nggak cuma sehari atau dua hari. Itupun dengan cara harus berpindah-pindah tempat,” tutur warga asli dari Kampung Wates dan sudah lebih dari 20 tahunan menjalani pekerjaan tersebut.
Ibu Nurmala (48 tahun), warga Kampung Utan, juga menerima kehadiran Tim SEJADAH BABE dengan senang hati. Sebanyak 15-an nasi boks diterima untuk keluarga besar dan para tetangganya. Bahkan sempat menanyakan apa arti dari SEJADAH BABE yang dianggapnya sangat menarik.
“Senang saja melihat ditengah suasana masih sulit kayak begini, ada pihak yang mau dan masih perduli. Kami ini tinggal di kampung yang kadang suami sehari–harinya masih sudah cari uang,” kata ibu bertubuh gemuk tersebut yang diwawancarai POSBERITAKOTA sebagai media partner program SEJADAH BABE.
Keluarga besar Bapak Kedut (almarhum) yang tengah bersantai di teras rumah dan tinggal di Desa Kedung Pengawas, juga disambangi Tim SEJADAH BABE. Bahkan tak keberatan manakala diberi nasi boks. Bagi mereka sangat mensyukuri, karena masih ada orang yang mau berbagi. “Semoga ya para donaturnya diberi keberkahan, panjang umur dan rejeki yang berlimpah. Amal ibadahnya lewat sedekah, diberi balasan setimpal oleh Allah SWT,” tutur ibu Ani (41 tahun).
Hal senada juga dikatakan ibu Romidah (48 tahun), warga Kedaung, Babelan. Bersamà sejumlah rekannya sesama buruh pemetik tanaman bayam, menyambut dengan senyum ceria atas kedatangan Tim SEJADAH BABE. Mereka mengucapkan rasa syukur, bisa menikmati nasi boks dari program Berbagi Jumat Berkah.
Selebihnya, Tim SEJADAH BABE menemui pekerja pengangkut sampah di Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur. Sosok Chaerul Umam (44 tahun) yang ditemani ke-3 rekannya itu, mengaku sudah sering ditemui dan mendapat distrbusi nasi boks.
Bapak Polang (36 tahun), tukang bangunan yang tengah mengerjakan pintu gerbang, awalnya sempat kaget karena didatangi Tim SEJADAH BABE. Setelah itu mengucapkan rasa terima kasih, karena bisa langsung makan nasi boks.
Bapak Lontar (48 tahun) dan kawan-kawan, kuli pasir yang ditemui di pangkalannya di Kali CBL, Kampung Muara, Babelan, Bekasi. Ditengah menunggu order pekerjaan, disempatkan menikmati nasi boks dari program Berbagi Jumat Berkah SEJADAH BABE.
Nandar (36 tahun), relawan pengatur perempatan jalan di Kedung Pengawas, Babelan, juga disasar program Berbagi Jumat Berkah. Ia bertugas secara bergantian dengan Hamid (38 tahun). Mereka berdua mengaku masing-masing bisa dapat uang Rp 100 atau Rp 150 ribu dan harus dibagi dua.
Rizky (22 tahun), tukang parkir Indomart yang ada Perumahan VGH Kebalen, iseng menjalani pekerjaan tersebut. Putus sekolah dan tak punya ijasah SMA bikin dirinya sulit dapat pekerjaan dengan gaji tetap. “Kerja begini aja sudah bersyukur dan lumayan. Duitnya buat jajan, beli pulsa dan makan,” akunya. ■ RED/AGUS SANTOSA