CERAMAH TENTANG JENGUK ORANG SAKIT, USTADZ NUR ALI M.SI BILANG BAHWA ITU PUNYA NILAI IBADAH & KEDATANGANNYA PUN BISA JADI OBAT

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Rasulullah mencontohkan bahwa dalam hubungan horizontal dengan sesama umat Muslim, begitu banyak perbuatan yang punya nilai ibadah dan berujung bisa mendapatkan pahala. Sebab, ibadah dalam Islam itu, pengertiannya sangat luas dan banyak banget. Demikian Ustadz Nur Ali M.Si saat membuka isi ceramahnya.

Dalam kajian spesial ‘Syarah Tanqihul Qoul’ dari Syeikh Nawawi Bin Umar Al Batani Al Jawi, seusai ba’da Maghrib berjamaah di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan, Bekasi (Ahad 13 Pebruari 2022) – Ustadz Nur Ali menyampaikan ceramahnya tentang keutamaan menjenguk orang sakit.

“Ketika ada saudara atau tetangga yang sedang sakit, lantas kita datang menjenguk, itu jelas bernilai ibadah. Bahkan, kedatangan kita pun, bisa jadi obat bagi orang yang sedang sakit,” katanya dihadapan puluhan jamaah rutin Masjid Jami Al-Ikhlas.

Dikisahkan Ustadz Nur Ali bahwa pernah suatu kali Rassulullah datang menjenguk seseorang yang sedang sakit. “Lantas, Rassulullah mendokannya, agar secepatnya diberi kesehatan. Dan, penyakit bisa disembuhkan oleh doa,” terangnya seraya menganjurkan jika ada orang yang kita kenal, apalagi seseorang itu tidak kelihatan selama 3 hari, perlu cari tahu bagaimana kondisinya, apakah sedang sakit?

Menurutnya lagi saat diri kita sudah punya niat dan apalagi pergi menjenguk orang sakit, akan ada 70 Malaikat yang mengikuti. “Begitu pula sepulang menjenguk masih diikuti 70-an malaikat tersebut. Kemudian, Malaikat memanjatkan doa dan minta ampunan kepada Allah SWT, agar orang yang datang menjenguk orang sakit, dosa-dosanya diampuni,” tegasnya.

Tradisi menjenguk orang sakit, kata Ustadz Nur Ali, hanya ada di Indonesia. Akan tetapi itu justru memiliki keistimewaan. Seperti yang disabdakan Baginda Nabi Muhammad AS/Rassulullah, kita akan ditempatkan atau berada di pertamanan (Taman Raudah) surganya Allah SWT.

Namun begitu, ada yang sunah dan makruh saat menjenguk orang sakit. “Sunahnya, pegang bagian muka di kepala atau tangannya. Sedang makruhnya jika diantara kita makan di samping orang yang sedang sakit,” papar Ustadz Nur Ali lagi, panjang lebar.

Pada bagian lain, disampaikan pula isi ceramah terkait jika diri kita melaksanakan sholat sunah sebanyak 12 rakaat, sebelum sholat fardhu atau wajib (Isya, Shubuh, Lohor/Dzuhur, Ashar dan Magrib) dalam sehari semalam. “Allah SWT janji akan bangunkan rumah di Surga. Begitu pula apabila kita menjalankan sholat sendiri dalam kesunyian, maka Allah SWT menjamin bisa lepas dari jilatan api neraka,” tutupnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Di Program Hikmah Masjid Istiqlal Jakarta, DR. ABDUL ROSYID TEGUHDIN M.PD Ulas Dua Karakteristik Umat Islam

Kajian Jumat Pilihan di Masjid Istiqlal Jakarta, ANTARA KEINDAHAN & KEABADIAN Bentuk Persaudaraan

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, MAKNA ESOTERIK ALHAMDULILLAH