SEBULAN LAGI MASUK RAMADHAN, HKTI MINTA PEMERINTAH SERIUS TANGANI KELANGKAAN MINYAK GORENG

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ditengah kelangkaan minyak goreng, masyarakat dibuat cemas. Terlebih sebulanan lagi bakal memasuki bulan suci Ramadhan. Oleh karenanya, Pemerintah diminta tak boleh berpangku tangan. Sebab, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan masyarakat luas, seperti halnya beras, gula pasir dan banyak lagi.

Dalam mensikapi kejadian tersebut, tentu menggugah pikiran para pengurus Dewan Pengurus Pusat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPP HKTI). Bahkan hal ini disampaikan oleh Afifudin selaku Wasekjen DPP HKTI. Menurutnya bahwa kelangkaan minyak goreng harus diseriusi oleh Pemerintah. Apalagi negara ini sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia.  Indonesia sudah menjadi produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak 2006, menurut data Index Mundi mencatat, pada 2019, produksi sawit Indonesia mencapai 43,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 3,61 persen per tahun.

Tentu sangat ironis kalau sampai terjadi kelangkaan minyak goreng di tanah air, lanjut Afif, apalagi masyarakat harus mengantri pada saat mau beli minyak goreng, dan harapan kami kepada Pemerintah selain turun ke pasar untuk cek kecukupan barang juga harus cek ke pabrik-pabrik minyak goreng, berapa ton produksi tiap hari dan di kirim kemana saja, dimana penyumbatannya, apa ada permainan penimbunan atau tidak, lanjut Afifudin.

Lain lagi apa yang disampaikan Wabendum DPP HKTI, Camelia Pandu Winata atau yang biasa dipanggil Camel Petir. Dikatakannya bahwa kelangkaan minyak goreng sangat meresahkan para kaum hawa dan juga mengganggu roda kegiatan ekonomi UMKM.

“Kenapa? Ya, karena kelompok ekonomi mikro kecil dan menengah khususnya yang bergerak di sektor kuliner sangat membutuhkan minyak goreng untuk kelangsungan kegiatan ekonomi mereka, jika ini menggaggu pendapatan mereka maka akan mengganggu pula pertumbuhan ekonomi nasional karena UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PDB yaitu 61,97% ,” paparnya.

Camel yang merupakan politisi Partai Golkar ini juga meminta kepada masyarakat untuk berhenti panic buying, dengan membeli secara berlebih ketika minyak goreng datang, cukup membeli sesuai kebutuhan saja secara wajar sehingga bisa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk bisa membeli secara merata. ■ RED/THONIE AG/EDITOR : GOES

Related posts

Jelang Dimulainya Panen Padi, WARGA DESA TENAJAR KIDUL INDRAMAYU Rutin Gelar & Lestarikan Upacara Adat Mapag Sri

Gandeng HDII, EVENT ‘JDC DESIGN WEEK 2024’ Penanda Rebond & Sebagai Wadah Promosi Bagi Desain Terbaik Indonesia

Kali Pertama Dalam Sejarah & Versi Forbes, BOS ‘SAMSUNG’ LEE JAE-YONG Merupakan Orang Terkaya di Korea Selatan