JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Entah, apakah ini sebagai sebuah kebetulan atau memang sebelumnya ada upaya sengaja? Dalam dua pekan belakangan beredar unggahan video dan kemudian ramai dibicarakan di media sosial (Medsos). Dimana menyebutkan terdapat gambar anjing di sarung Atlas Idaman Harmoni.
Sedangkan di dalam video yang berdurasi 29 detik tersebut, secara jelas terlihat produk sarung dan suara seseorang yang sedang menarasikan video sebagai berikut.
“Assalamualaikum ibu-ibu solehah, ini kan nanti ada Atlas Harmoni Idaman ya itu ya. Hati-hati ibu-ibu yang nanti mau beli sarung-sarung atau apa, untuk hadiah atau apa, ini tolong ya jangan sampai dibeli. Karena ada gambar seperti ininya, di semua sarungnya. Soalnya kemarin ada orang yang ngasih ya begitu, berapa sarung, ada lima, begitu semua sama, ada motif anjing di bawah itu. Nah itu ya syukron,” ujar narasi dalam konten video tersebut.
Dalam video sarung yang disebutkan memiliki motif bergambar anjing itu, juga telah tersebar di media sosial Twitter dan salah satu akun yang mengunggah ulang adalah akun @zeroDemoCRAZY.
Tak hanya itu saja. Kemudian, unggahan tersebut juga di-retweet oleh seorang tokoh publik. Akun Twitter itu juga menambahkan narasi dengan menuliskan : “Jelang Ramadhan, hati-hati jika beli Sarung Sholat ya!!”. Unggahan video itu sontak dibanjiri komentar yang bernada sinis dari warganet.
Namun berdasarkan fakta dari hasil karya ilmiah akademisi budaya dan bahasa, gambar pada sarung tersebut bukanlah motif/gambar anjing. Yang benar adalah gambar Singo Mengkok yang asal usulnya merupakan kesenian khas Lamongan. Arti dari Singo Mengkok sendiri adalah singa yang sedang menahan hawa nafsu dan tunduk di hadapan Allah (Sudjarwo, 2020).
Selanjutnya, ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa makna singa yang membungkuk itu adalah manusia yang kuat adalah manusia yang dapat menundukkan hawa nafsunya (Ainiyah dkk, 2019).
Seperti diketahui bahwa gamelan yang memiliki motif Singo Mengkok memegang peranan penting dalam dakwah Sunan Drajat dengan menggunakan Tembang Pangkur. Sedangkan gamelan itu sendiri saat ini berada di museum di area pemakaman Sunan Drajat.
Bahkan gamelan tersebit dikonservasi oleh BPCB Jawa Timur. Seluruhnya berjumlah 26 buah gamelan di antaranya 12 buah berbahan kayu, 3 buah berbahan perunggu, 11 buah berbahan besi (Sudjarwo, 2020).
Sementara itu PT Behaestex selaku perusahaan yang menaungi sarung yang disebut-sebut bergambar anjing itu memberikan klarifikasi. Nur Yahya selaku Marketing Manager PT Behaestex, menegaskan bahwa gambar yang ada pada sarung Atlas yang beredar di Medsos, bukanlah gambar anjing, melainkan gambar Singo Mengkok.
“Jadi, mohon maaf, itu bukan gambar anjing. Yang benar adalah gambar Singo Mengkok. Sarung tersebut tidak dijual bebas di pasar, tetapi orderan khusus dari Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan yang dijadikan seragam dan merchandise pondok tersebut. Tentunya hal ini, akan menjadi evaluasi perbaikan bagi kami di masa yang akan datang,” jelas Nur Yahya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/3/2022).
Pihaknya, kata Nur Yahya, sangat
menyesali banyak orang yang termakan hoax tersebut. Soal langkah hukum yang akan diambil, Nur mengaku belum berpikiran ke arah sana. Banyaknya orang yang termakan hoax, disebabkan tidak mencari tahu terlebih dahulu asal usul kebenarannya. ■ RED/DEVI/TAG/ EDITOR : GOES