JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Waspadalah! Dan, ini perlu jadi peringatan bagi kita semua. Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan bahwa kasus cacar monyet telah mendekati angka 200. Bahkan, dilaporkan sudah menjakiti lebih di 20 negara yang biasanya diketahui tidak memiliki wabah penyakit tersebut.
Meski begitu, badan PBB yang mengurusi masalah kesehatan tersebut, membeberkan bahwa wabah tersebut bisa dikendalikan dan mengusulkan untuk membuat persediaan untuk berbagi secara adil vaksin dan obat-obatan di seluruh dunia.
Dalam pertemuannya, WHO memaparkan bahwa masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, yaitu tentang apa yang memicu wabah cacar monyet yang belum pernah terjadi sebelumnya di luar Afrika. Namun tidak ada bukti bahwa perubahan genetik apapun pada virus tersebut yang bertanggungjawab.
“Setelah dilakukan pengurutan, pertama virus menunjukkan bahwa jenisnya tidak berbeda dari jenis yang dapat kita temukan di negara-negara endemik dan boleh jadi lebih disebabkan oleh perubahan perilaku manusia,” tutur Direktur Pandemi & Penyakit Epidemik WHO, Dr. Sylvie Briand.
Pada permulaan pekan kemarin, penasihat utama WHO mengatakan wabah di Eropa, AS, Israel, Australia, dan sekitarnya – kemungkinan terkait dengan perilaku seks. Itu menandai perubahan yang signifikan dari pola penyebaran penyakit yang khas di Afrika Tengah dan Barat, dimana orang-orang terutama terinfeksi oleh hewan seperti hewan pengerat dan primata liar. Juga wabah belum menyebar melintasi perbatasan.
Sementara ini justru belum ada vaksin yang dikembangkan secara khusus untuk melawan cacar monyet. Kendari begitu, WHO memperkirakan bahwa vaksin cacar sekitar 85 persen efektif.
Pihak berwenang di Spanyol mengatakan jumlah kasus di sana telah meningkat menjadi 98. Termasuk seorang wanita, Jumat (27/5/2022) kemarin yang infeksinya berhubungan langsung dengan rantai penularan. Karena, sebelumnya terbatas pada pria. Demikian disampaikan oleh pejabat di wilayah Madrid.
Kemudian, pejabat Inggris menambahkan bahwa 16 kasus lagi ke penghitungan cacar monyet mereka dan bahkan menjadikan total di Inggris mencapai 106 kasus. Begitu pula Portugal, beban kasusnya melonjak menjadi 74 kasus pada seharian kemarin. Briand dari WHO mengatakan bahwa berdasarkan bagaimana wabah penyakit di masa lalu di Afrika telah berkembang, situasi saat ini tampaknya bisa dikendalikan.
Karena itu, ditambahkan Briand, memperkirakan akan melihat lebih banyak kasus yang dilaporkan di masa depan. “Kita hanya melihat puncak gunung es, jika ada lebih banyak kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat,” jelasnya, mengakhiri. ■ RED/THONIE AG /EDITOR : GOES