JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Kawasan Monumen Nasional (Monas) segera dibuka lagi, setelah dua tahun lebih cagar budaya warisan Presiden RI Ir. Soekarno tersebut ditutup akibat proyek revitalisasi di sisi selatan dan adanya pandemi COVID-19.
Namun untuk pengoperasionalannya kembali dan bisa dikunjungi warga masyarakat luas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diingatkan jangan abai dan perlu sigap mengantisipasi kemungkinan atau potensi ledakan pengunjung yang datang ke Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Peringatan tersebut dicuatkan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta. Artinya, Pemprov DKI Jakarta harus berkaca pada tingginya jumlah pengunjung Taman Tebet Eco Park, Jakarta Selatan yang dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, mencontohkan bahwa meningkatnya pengunjung Taman Tebet Eco Park harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah. Membludaknya pengunjung di sana rupanya menimbulkan masalah baru, seperti parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL), sehingga bikin semrawut.
“Kenyataan itu kan, sebetulnya bisa dihindari, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan perencanaan yang cukup matang,” ungkap Yuke kepada media, Jumat (17/6/2022).
Melalui memprediksinya, Yuke menyebutkan bahwa wisatawan domestik maupun mancanegara akan kembali mengunjungi Monas. Apalagi sudah dua tahun lebih cagar budaya warisan Presiden RI Ir. Soekarno tersebut, ditutup akibat adanya proyek revitalisasi di sisi selatan serta hantaman pandemi COVID-19.
“Jika pengunjung membludak dan terus nggak dijaga, ya akan repot juga. Makanya, Pemprov DKI Jakarta jangan abai dan harus melakukan antisipasi agar kedatangan wisatawan tidak mengganggu masyarakat lainnya,” imbuh anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta tersebut.
Dalam pandangan Yuke, rencana pembukaan Monas merupakan langkah yang tepat mengingat situasi pandemi COVID-19 di Jakarta semakin terkendali. Bahkan kondisi ini sangat berbeda dibanding Juli 2021 lalu. Karena, saat itu ada 100.000 lebih kasus aktif COVID-19 di Jakarta.
Apabila membludaknya jumlah pengunjung tanpa diatur dan dijaga dengan baik, kata Yuke, dikhawatirkan bisa merusak fasilitas yang ada. Banyaknya pengunjung berpotensi menjadi celah penyebaran COVID-19, jika mereka tidak mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan baik.
“Segogyanya, pihak pengelola dapat menyebar petugas keamanan, kebersihan dan Satgas COVID-19. Tentu dengan harapan bahwa fasilitas Monas terjaga, lingkungan tetap bersih dan potensi penyebaran COVID-19 di sana bisa dihindari atau ditekan,” tegasnya.
Yuke mengungkapkan lebih jauh, pemerintah daerah juga harus membangun kembali 204 kios Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas, Jakarta Pusat yang terbakar pada Kamis, 31 Maret 2022 lalu. Sebab, kehadiran kios di sana dapat mempermudah pengunjung untuk menikmati kuliner saat berwisata di Monas. □ RED/GOES