KEDIRI (POSBERITAKOTA) □ Sosok mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) 7 mendapat dukungan dari masyarakat di kampung halamannya, Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri untuk maju dalam bursa calon presiden (Capres) 2024 mendatang.
Sedangkan dukungan itu sendiri murni datang dari para kelompok petani, peternak, pedagang kaki lima (PKL), ibu-ibu pelaku UMKM dan pemuda karang taruna. Tidak kurang 500 masyarakat dari berbagai elemen di kampung halaman Moeldoko menggelar deklarasi dukungan.
“Pak Moel (Moeldoko) ini sama dengan kita. Sama-sama dari masyarakat susah. Pak Moel juga sangat mengerti kita, masyarakat bawah. Makanya, kita dari masyarakat mendukung Pak Moel untuk meneruskan Jokowi jadi Presiden RI,” ucap perwakilan Emak-emak dari kelompok PKL, Minggu (14/8/2022) kemarin.
Profil Moeldoko lahir di Desa Pesing, 8 Juli 1957. Bungsu dari 12 bersaudara dan berasal dari keluarga sederhana. Ayah Moeldoko adalah Moestam dan sang ibu Masfuah. Kedua orangtuanya dari keluarga yang pas-pasan. Bisa dibayangkan, saat masih remaja Moeldoko pergi ke sekolah di SMP dengan berjalan kaki.
Desa Pesing merupakan tempat tinggalnya. Ia harus menempuh jarak cukup jauh hingga 6 kilometer untuk sampai di SMP Negeri Papar. Suyono, kakak Moeldoko, mengaku bahwa sang adik rela untuk tidak jajan. Dia bisa naik kereta. Ongkosnya dari uang saku Rp 5 ribu dari orang tuanya.
Bukan hanya cerita tentang pergi sekolah jalan kaki. Bahkan, Moeldoko kecil kerap mengais kopra. Di sekitar sekolahnya memang ada sebuah pabrik kopra atau daging kelapa yang dikeringkan. Demi mengganjal perutnya, Moeldoko tak jarang memunguti kopra yang jatuh saat bongkar muat.
Moeldoko juga bekerja setiap pulang sekolah untuk membantu ekonomi keluarga. Menurut sang kakak, kisah-kisah perjuangan itulah yang membuat tekad Moeldoko masuk dan mengantarkannya sukses di institusi TNI hingga jabatan tertinggi.
Buah manis dari kerja kerasnya sejak masih kecil, kini ia petik. Saat ini, Moeldoko menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Bagi keluarga besar Moeldoko datangnya dukungan dari masyarakat di kampung halamannya membuat kaget.
Kendati begitu, masih kata Suyono, keluarga bersyukur dengan dukungan untuk mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut untuk menjadi Presiden. “Saya sangat terharu dan bangga dengan dukungan warga sini yang masih menginginkan pemimpin yang peduli dengan petani, memikirkan pedagang, memikirkan semua elemen masyarakat di Indonesia,” terangnya.
Yang pasti, banyak alasan bagi masyarakat di kampung halaman Moeldoko untuk mendukungnya maju sebagai Capres. Selain dikenal sederhana, lulusan terbaik AKABRI Magelang 1981 tersebut, juga sosok yang tegas. Beberapa alasan itulah yang melandasi dukungan tersebut.
Anam merupakan salah satu inisiator munculnya dukungan tersebut. Menurut dia bahwa mantan Panglima TNI Moeldoko memiliki jiwa kstaria dan tulus untuk membela bangsa dan negara ini. “Jadi, Pak Moeldoko ini bisa dibilang penjaga NKRI. Tentu merupakan kebanggaan tersendiri, manakala, lahir pemimpin dari desa kami di Desa Pesing,” tutur Anam, optimis.
Sementara itu Camelia P Lubis SE M.Ikom selaku Wakil Bendahara Umum (Wabendum) HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), ikut memberikan apresiasi terhadap dukungan kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko agar maju sebagai bakal calon presiden (Capres) pada Pemilu 20224 mendatang.
“Bapak Moeldoko yang saat ini sebagai Ketua Umum HKTI, sangat layak dan mumpuni jika mau jadi Capres di Pemilu 2024 mendatang. Beliau sosok yang tegas dan banyak pengalaman, mulai dari prajurit sampai akhirnya menjadi Panglima TNI,” tegas Camelia P Lubis. □ RED/AGUS SANTOSA